7 Cara Menentukan Harga Jual Barang Sembako dengan Tepat

18 Desember 2024

https://cms.laksanamas.co.id/images/blog/1734522923.jpg

Dalam bisnis sembako, harga jual barang bukan hanya soal angka di label. Justru, ini juga berkaitan dengan bagaimana kamu bisa membuat tokomu tetap untung tanpa membuat pelanggan kabur. Sebab, kalau harga yang kamu pasang terlalu tinggi, pelanggan bisa lari ke warung milik kompetitor yang menawarkan harga lebih murah. Tapi, kalau harga jualmu terlalu murah, kamu sendiri yang akan merugi. Maka dari itu, mengetahui cara menentukan harga jual barang sembako adalah salah satu kunci penting dari kesuksesan warung sembako.

Cara Menentukan Harga Jual Barang Sembako

Jadi, bagaimana cara menentukan harga yang tepat untuk sembako jualanmu? Ikuti tips di bawah ini, yuk!

1. Hitung total biaya operasional warung sembako

Pertama, kamu perlu tahu dulu total biaya operasional toko sembako kamu. Ini termasuk biaya sewa tempat, listrik, air, gaji karyawan (kalau ada), hingga biaya pengadaan barang. Jangan lupa masukkan juga biaya kecil seperti plastik pembungkus atau kertas struk. 

Misalnya, kalau total biaya operasional per bulan mencapai Rp5 juta dan kamu ingin menjual 1.000 barang per bulan, rata-rata biaya operasional per barang adalah Rp5.000. Nah, angka ini akan menjadi dasar sebelum kamu menentukan harga jual.

2. Riset harga pesaing di sekitar

Berikutnya, kamu juga harus tahu harga barang sembako di toko-toko sekitar. Tujuannya, supaya harga yang kamu tawarkan tidak terlalu jauh dari mereka. Sebagai contoh, kalau harga beras 5 kg di toko sebelah Rp60 ribu, kamu bisa memasang harga di kisaran yang sama atau sedikit lebih rendah untuk menarik perhatian pelanggan baru.

3. Tentukan margin keuntungan yang ingin diperoleh

Setelah menghitung biaya operasional dan riset harga, sekarang saatnya menentukan margin keuntungan yang kamu mau. Supaya lebih jelas, anggap saja kamu menjual minyak goreng 1 liter dengan harga modal Rp20 ribu dan ingin mengambil keuntungan 20%. Dengan begitu, harga jualnya adalah:

Harga jual = Harga modal + (Harga modal × Margin keuntungan)

Rp20.000 + (Rp20.000 × 20%) = Rp24.000.

Dengan margin seperti ini, kamu tetap untung sambil menawarkan harga yang kompetitif bagi pelanggan.

4. Sesuaikan dengan pemasukan target pasar

Selain mengetahui harga pasar yang ditawarkan oleh pesaing, menyesuaikan harga sembako dengan daya beli pelanggan juga tidak kalah penting. Semisal warung sembako kamu berada di lingkungan dengan pendapatan menengah ke bawah, kamu bisa menawarkan barang dengan ukuran kecil atau sachet yang lebih terjangkau. 

Contohnya, kalau kamu menjual tepung terigu 1 kg dengan harga Rp12 ribu, kamu bisa juga menjual kemasan 500 gram dengan harga Rp6.500 untuk mereka yang ingin mengirit.

5. Berikan diskon untuk barang tertentu

Diskon merupakan strategi jitu untuk menarik pelanggan, sehingga kamu bisa mempertimbangkannya dalam cara menentukan harga jual barang sembako. Tapi, agar kamu tidak rugi, sebaiknya kamu mengatur besaran potongan harga dengan bijak. 

Sebagai contoh, kamu bisa memberi diskon 10% untuk barang yang cepat laku seperti beras atau minyak goreng. Kemudian, untuk barang yang cenderung lebih lama laku seperti makanan kaleng, bundel tali rafia, atau deterjen, diskonnya bisa lebih besar, sekitar 20-25%. Dengan begitu, stok barang di toko kamu tetap lancar berputar.

6. Pertimbangkan memberi harga bundling

Untuk semakin menarik perhatian pembeli, kamu juga bisa menawarkan harga bundling di samping diskon berdasarkan persentase. Misalnya, jika ada pelanggan yang ingin membeli minyak goreng sekaligus gula, tidak ada salahnya menawarkan harga paketan lebih murah daripada kalau mereka membelinya secara terpisah. Selain membuat pelanggan merasa untung, strategi ini juga membantumu menjual lebih banyak barang secara sekaligus.

7. Evaluasi harga secara berkala

Harga bahan pokok bisa sering berubah mengikuti kondisi ekonomi dan sosial. Jadi, kamu juga harus fleksibel menyesuaikan. Kalau ada kenaikan harga dari distributor, segera hitung ulang supaya keuntunganmu tetap stabil. Selain itu, cek juga apakah harga yang kamu pasang masih relevan dengan daya beli pelanggan.

 

Bagaimana, ternyata cara menentukan harga jual barang sembako itu tidak sulit, kan? Selain meriset harga yang ditawarkan bisnis pesaing dan daya beli target pasar, kamu juga bisa memaksimalkan keuntungan dengan membeli bahan baku dari supplier yang menawarkan harga terjangkau. 

Misalnya, jika kamu ingin menjual tali rafia untuk keperluan kerajinan tangan siswa sekolah atau pengemasan untuk pelaku UMKM, ada Laksana Mas Agung! Dengan bergabung dalam partnership Laksana Mas Agung, kamu bisa mendapatkan tali rafia grosir dengan harga lebih kompetitif dan gratis biaya pengiriman untuk pemesanan di atas 300 kg jika warungmu berlokasi di Jabodetabek. Yuk, daftarkan bisnismu di sini agar semakin berkembang!