Seberapa Penting Menjalin Kemitraan UMKM, Simak Hal Berikut !

24 Mei 2025

https://cms.laksanamas.co.id/images/blog/1748272361.jpg

Banyak pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang merasa kewalahan karena harus mengurus banyak hal. Mulai dari mengatur logistik, memasarkan produk, hingga menghadapi persaingan pasar. Namun, tahukah bahwa kamu tidak harus melakukan segalanya sendirian? Di sinilah pentingnya menjalin kemitraan UMKM!

Melalui kerja sama yang tepat, kamu dan pelaku UMKM lain bisa saling berbagi beban, melengkapi kekurangan, hingga membuka jalur distribusi yang lebih luas. Apalagi, kerja sama antar-UMKM bisa dilakukan dalam berbagai bentuk, sehingga bisa disesuaikan dengan kebutuhan usahamu. Yuk, awali kemitraan tersebut dengan memahami berbagai pola dan manfaatnya terlebih dulu!

Pola Kerja Sama Kemitraan dengan UMKM

Bentuk kemitraan UMKM di Indonesia ternyata telah dijelaskan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Pelindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan UMKM. Berikut berbagai jenis kemitraan yang dimaksud:

Bagi hasil: usaha menengah membiayai UMK, atau usaha besar membiayai UMKM sesuai dengan sumber daya dan kemampuan masing-masing pihak;

Distribusi dan keagenan: usaha menengah menyerahkan hak pemasaran produk kepada UMK, atau usaha besar menyerahkan hak pemasaran produk kepada UMKM;

Inti-plasma: usaha menengah atau besar menjadi inti dengan UMKM sebagai plasma;

Kerja sama operasional: UMK/UMKM bekerja sama dengan usaha menengah/besar hingga proyek pekerjaan selesai;

Outsourcing: UMK bekerja sama dengan usaha menengah untuk menjalankan suatu pekerjaan, atau UMKM bermitra dengan usaha besar untuk menjalankan pekerjaan tertentu;

Perdagangan umum: kerja sama dalam sektor pemasaran serta penyediaan lokasi usaha;

Rantai pasok: mencakup pengelolaan ketersediaan, pasokan, dan perpindahan bahan baku, hingga distribusi produk ke konsumen;

Subkontrak: usaha menengah menjadi kontraktor dengan UMK sebagai subkontraktor, atau usaha besar menjadi kontraktor dengan UMKM menjadi subkontraktor;

Usaha patungan (joint venture): kerja sama antara UMKM lokal dengan usaha milik asing;

Waralaba: usaha menengah menjadi pemberi waralaba dan UMK sebagai penerimanya, atau usaha besar menjadi pemberi waralaba dan UMKM sebagai penerimanya;

Manfaat Melakukan Kemitraan UMKM

Dengan adanya beragam bentuk kerja sama UMKM, kamu pun bisa menjalankan kemitraan sesuai kebutuhan dan tujuan masing-masing. Aktivitas ini bisa mencakup kemitraan dengan pemasok, distributor, hingga klien lain. Selama dilakukan secara tepat, kemitraan UMKM dapat memberimu sejumlah manfaat berikut:

Memperluas jangkauan pasar

Salah satu tantangan besar UMKM adalah akses pasar yang terbatas. Tantangan tersebut membuat banyak pelaku bisnis kecil hanya mampu menjual produk ke lingkungan sekitar. Namun, dengan menjalin kemitraan, kamu bisa menjangkau target pasar yang lebih luas. 

Misalnya, produsen tali rafia dapat bekerja sama dengan perajin tas. Perajin tersebut menggunakan tali rafia untuk memproduksi barang jadi, lalu menjualnya di pameran UMKM atau marketplace. Hasilnya, produsen berpeluang mendapatkan pesanan rutin dari mitra perajin, sehingga turut meningkatkan penjualan.

Memberikan nilai tambah pada produk

Banyak pelaku UMKM menjual produknya dalam bentuk mentah atau setengah jadi karena keterbatasan sumber daya. Padahal, jika diolah lebih maksimal, nilai produk tersebut bisa meningkat. Nah, kamu bisa mewujudkan hal tersebut melalui kemitraan UMKM.

Bayangkan saat ini kamu menjual tali rafia kiloan. Kamu bisa mengemasnya ulang dalam ukuran lebih kecil agar lebih mudah dijual oleh para mitra reseller. Tambahkan pula label menarik seperti, “Rafia premium untuk kerajinan hand-made.” Dengan begini, produkmu bakal lebih spesifik dan bernilai, sehingga dapat membantu meningkatkan harga jual.

Meningkatkan daya saing

Akibat keterbatasan modal, tenaga, hingga pengetahuan pemasaran, banyak pelaku UMKM yang sulit bersaing dengan bisnis besar. Nah, dengan saling bekerja sama, kamu dan UMKM lain bisa memadukan kelebihan masing-masing dan menghasilkan produk berkualitas lebih tinggi.

Sebagai contoh, seorang pemilik UMKM mampu membuat produk dengan kualitas premium. Namun, ia kurang paham dengan desain kemasan. Ia dapat bekerja sama dengan pemilik UMKM lain yang menguasai keterampilan desain grafis. Kemitraan ini dapat membuat produk terlihat lebih menarik sekaligus meningkatkan daya saing.


Dengan saling berbagi sumber daya, peran, serta jaringan, kemitraan UMKM dapat membuka lebih banyak peluang. Jadi, hapus keraguan untuk bekerja sama dengan sesama pemilik bisnis kecil hingga menengah. Misalnya jika usaha kamu membutuhkan bahan baku tali rafia, Laksana Mas Agung siap menjadi mitra untuk berkembang bersama dengan harga grosir yang bersaing dan gratis ongkir untuk pembelian minimal 300 kg di Jabodetabek.

Selama puluhan tahun, produk tali rafia Laksana Mas Agung telah menjadi bagian dari perjalanan pelaku UMKM di berbagai bidang; mulai dari pengemasan, kerajinan, hingga logistik. Mari jalin kemitraan bersama Laksana Mas Agung! Bersama-sama, kita kembangkan usaha agar jadi lebih kuat dan bernilai!