Seru, Intip 9 Ide Lomba Agustusan dan Tradisi Unik di Berbagai Daerah!

17 Agustus 2022

https://cms.laksanamas.co.id/images/blog/1666953439.jpg

Menggelar lomba Agustusan merupakan salah satu cara masyarakat untuk memeriahkan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia setiap tahunnya yang jatuh pada17 Agustus. Meskipun pemerintah kembali menetapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1 sejak 2 Agustus 2022, berbagai jenis lomba 17 Agustusan ke-77 tetap dapat dilaksanakan. 

Tentu saja, penyelenggaraan lomba Agustusan seru harus tetap mematuhi protokol kesehatan. Pemerintah pun terus mengimbau agar selama mengikuti lomba 17 Agustus, masyarakat waspada terhadap pandemi Covid-19.

Keseruan perayaan 17 Agustus semakin spesial karena setiap daerah memiliki tradisi Agustusan unik masing-masing. Umumnya bisa diikuti oleh seluruh masyarakat per kelompok usia, lomba Agustusan menjadi momen bagi ibu-ibu, bapak-bapak, dan anak-anak untuk bermain bersama dalam satu acara. 

Seperti tahun-tahun sebelumnya, kecuali dua tahun ke belakang saat Covid-19 merajalela, tahun ini berbagai daerah di Indonesia siap menyelenggarakan berbagai lomba 17 Agustusan. Simak, yuk, serunya sembilan ide lomba Agustusan dan tradisi Agustusan unik di berbagai daerah berikut ini!

Kenapa 17 Agustus selalu ada upacara bendera?

Sebelum melaksanakan lomba 17 Agustusan, biasanya upacara bendera selalu digelar. Upacara bendera di Indonesia pada 17 Agustus merupakan salah satu kegiatan penting dan wajib untuk dilakukan karena memiliki banyak tujuan, di antaranya:


1. Menambah semangat nasionalisme

Alasan pertama mengapa setiap tanggal 17 Agustus selalu ada upacara bendera adalah untuk menambah semangat nasionalisme. Indonesia merdeka karena memanfaatkan momen jatuhnya bom atom kedua di Nagasaki, Jepang pada 9 Agustus 1945. Sebelum sampai pada momen tersebut, para pejuang bangsa terus mengupayakan kemerdekaan Indonesia dengan keringat dan darah.

Jadi, sudah menjadi keharusan bagi setiap warga Indonesia untuk memiliki rasa nasionalisme, yaitu sikap setia dan menjunjung tinggi negara kebangsaan. Saat melaksanakan upacara bendera, lagu Indonesia Raya dinyanyikan dan bendera merah-putih dikibarkan. Seluruh rangkaian acara upacara bendera tersebut menjadi kegiatan penting untuk membentuk karakter bangsa. 

2. Membiasakan diri untuk disiplin

Kedisiplinan adalah salah satu kunci kesuksesan. Sebab, seseorang yang disiplin akan lebih mampu mengerjakan semua tugas dan kewajibannya sehingga meningkatkan kredibilitas dan nilainya bagi orang banyak. Salah satu cara membiasakan diri untuk disiplin adalah melalui upacara bendera.

Selama upacara bendera, setiap peserta wajib berperilaku disiplin, seperti datang tepat waktu, mengenakan pakain rapi, hingga mengikuti susunan upacara dengan tertib. Meskipun sederhana, kedisiplinan dalam upacara bendera dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari untuk lebih bertanggung jawab dan menghargai waktu.

3. Menumbuhkan jiwa kepemimpinan

Generasi penerus bangsa perlu menumbuhkan jiwa kepemimpinan karena setiap manusia sesungguhnya diciptakan untuk menjadi pemimpin, setidaknya bagi dirinya sendiri. Dengan membangun, mengembangkan, dan memiliki jiwa kepemimpinan, seseorang dapat memperlihatkan integritas dan kinerja yang lebih baik dalam berbagai bidang.

Upacara bendera untuk merayakan HUT RI sebelum menggelar lomba Agustusan dapat menumbuhkan jiwa kepemimpinan dengan cara memberikan tugas dan tanggung jawab bagi para petugas upacara. Di sekolah, siswa-siswi biasanya secara bergilir diminta menjadi petugas untuk memimpin jalannya upacara bendera dengan lancar.

4. Memperkuat persatuan

Indonesia mempunyai semboyan yang berbunyi Bhinneka Tunggal Ika. Semboyan yang ditulis dalam bahasa Jawa kuno tersebut menjadi lambang negara yang menekankan persatuan bangsa. Sebab, artinya adalah meskipun berbeda-beda, namun tetap satu jua.

Berbeda dari kebanyakan negara lain di dunia, Indonesia memiliki keberagaman yang sangat besar. Keberagaman tersebut didukung oleh berbagai faktor, seperti sejarah, kondisi geografis, lingkungan alam, agama, iklim, dan sebagainya.

Meskipun berbeda-beda, setiap individu memiliki hak dan kewajiban yang sama sebagai warga negara Indonesia. Dibutuhkan persatuan yang kuat agar keunikan dan kemampuan yang dimiliki oleh setiap individu tidak menyebabkan perpecahan.

Tradisi upacara bendera pada 17 Agustus dapat memperkuat persatuan ini karena setiap peserta upacara dituntut untuk kompak. Kebersamaan selama mengikuti upacara bendera dapat memperkuat persatuan antar sesama warga negara Indonesia sehingga makna kemerdekaan akan semakin kuat dan terasa. 


10 Tradisi unik di berbagai daerah Indonesia saat 17 Agustusan 

Umumnya, setiap daerah memiliki cara atau tradisi Agustusan unik sendiri untuk merayakan HUT RI. Berbagai kegiatan unik di setiap daerah ini semata-mata dilakukan sebagai tanda syukur kepada Tuhan YME atas kemerdekaan tanah air. Berikut sepuluh tradisi unik di berbagai daerah Indonesia saat 17 Agustusan:


1. Pacu kude

Lomba Agustusan pacu kude merupakan tradisi Agustusan unik yang digelar di Aceh. Lomba 17 Agustusan ini adalah salah satu bentuk permainan rakyat yang sudah digelar sejak masa kolonial Belanda. Dulunya, kegiatan ini dimainkan warga setempat usai panen.

Sekarang setelah Indonesia merdeka, pemerintah Aceh secara resmi mengambil alih permainan ini, tepatnya sejak tahun 1956. Di Aceh, pacu kude dijadikan simbol perjuangan rakyat dalam mendapatkan kemerdekaan. 

Uniknya, kuda yang digunakan dalam lomba pacu kude merupakan kuda hasil persilangan antara kuda Australia dan kuda Gayo. Dalam pacuan ini, biasanya kuda yang diikutsertakan berasal dari enam daerah, yakni Aceh Tengah sebagai tuan rumah, Bener Meriah, Aceh Besar, Gayo Lues, Aceh Tenggara, dan Sumatera Barat.


2. Lomba sampan layar

Masyarakat Batam di Kepulauan Riau juga mengadakan lomba Agustusan yang unik, yaitu lomba sampan layar. Lomba 17 Agustusan ini sudah digelar sejak tahun 1965 dan menjadi tradisi yang dilaksanakan warga setempat setelah mengadakan upacara kemerdekaan.

Keseruan lomba sampan layar semakin terasa karena ada banyaknya perahu warna-warni yang saling adu cepat untuk mencapai garis finish. Disebut lomba sampan layar karena metode yang digunakan agar perahu sampai di garis finish adalah dengan menggunakan layar dan embusan angin.

3. Telok abang

Telok abang merupakan lomba Agustusan yang digelar oleh masyarakat Palembang, Sumatera Selatan dalam rangka merayakan hari kemerdekaan Indonesia. Kata telok dalam tradisi Agustusan unik yang bermula sejak zaman Belanda ini memiliki arti telur, sementara abang berarti merah.

Jadi, warga setempat akan merebus telur, kemudian diberi cat merah. Saat bertanding, telur tersebut akan diletakkan pada wadah berupa mainan berbentuk kapal, kereta, pesawat, atau mobil yang biasanya terbuat dari kayu, gabus, atau styrofoam.

4. Tirakatan

Tirakatan merupakan sebuah tradisi Agustusan unik yang biasa dilakukan oleh masyarakat Surabaya, Jawa Timur. Untuk merayakan kemerdekaan, warga setempat biasanya akan berkumpul di jalan dengan menutup banyak jalan kampung dan sejumlah gang untuk melakukan doa bersama.

Tradisi yang digelar pada malam hari ini akan ditutup dengan makan bersama. Meskipun pemerintah sempat melarang gelaran malam tirakatan selama pandemi Covid-19, sejumlah warga tetap menggelar tradisi ini dengan menerapkan protokol kesehatan.

5. Pawai jampana

Bandung dikenal sebagai kota kembang karena sejak dulu kota ini memiliki keindahan dengan banyaknya pohon dan bunga-bunga bermekaran. Keindahan Bandung tidak ada hentinya, bahkan saat merayakan hari kemerdekaan Indonesia.

Masyarakat Bandung menggelar tradisi Agustusan unik yang disebut pawai jampana. Pawai jampana sendiri merupakan kegiatan iring-iringan membawa tandu untuk mengelilingi rute yang sudah ditetapkan. Pandu yang digunakan berkonsep miniatur dengan beragam bentuk, mulai dari rumah, masjid, hingga kendaraan.

Kegiatan seru ini biasa dilakukan setelah sejumlah kegiatan perayaan kemerdekaan lainnya selesai. Jadi, setelah upacara bendera, lomba 17 Agustusan, dan upacara penurunan bendera merah putih dilakukan, baru warga setempat akan melakukan pawai jampana.

Tandu dalam pawai ini akan diisi dengan hasil kerajinan masyarakat setempat, aneka hasil bumi, dan berbagai jenis makanan. Pawai ini dimeriahkan oleh puluhan tandu yang masing-masing akan dibawa oleh empat orang.

Berbagai aneka hasil bumi dan kerajinan yang ada di dalam tandu nantinya akan diperebutkan oleh peserta pawai dan warga yang ikut menyaksikan acara ini. Berbagai jenis makanan pun akan disantap bersama-sama.

6. Sepakbola durian

Taring Timnas Sepakbola Indonesia di kancah Piala Dunia memang belum tampak, namun olahraga ini sangat dicintai di tanah air. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, sepakbola menjadi kegiatan seru yang dilakukan untuk mengisi waktu, termasuk untuk merayakan kemerdekaan.

Uniknya, masyarakat Kebumen, Jawa Tengah menjadikan sepakbola sebagai lomba Agustusan yang tidak biasa. Sementara olahraga ini biasanya menggunakan bola yang terbuat dari bahan karet, masyarakat Kebumen justru menggunakan bola yang diganti dengan durian.

Berhubung ekstrem, para peserta lomba 17 Agustusan ini biasanya hanya dilakukan oleh anggota laskar Densus 99 dan anggota forum spiritual. Gelaran doa bersama pun dilakukan sebelum memulai tradisi ini untuk memastikan keselamatan para peserta.

7. Obor estafet

Semarang merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki banyak julukan unik, seperti kota lumpia atau kota jamu. Keunikan Kota Semarang tidak hanya tampak dari berbagai julukan yang dimiliki, namun juga dari kegiatan yang dilakukan untuk memeriahkan kemerdekaan. 

Ada sebuah tradisi Agustusan unik yang dilakukan oleh masyarakat Semarang, tepatnya warga di Kelurahan Papandayan, Kecamatan Gajahmungkur, Semarang, Jawa Tengah. Lomba Agustusan unik yang dimaksud adalah obor estafet. 

Jadi, biasanya masyarakat di Semarang akan melakukan lari estafet dengan membawa obor berkeliling kota. Tidak terbuka untuk umum, para peserta tradisi ini hanya berasal dari kalangan atlet lari profesional yang merupakan putra daerah. 

Sudah diselenggarakan lebih dari 30 tahun, penggunaan obor di tradisi ini memiliki filosofi. Obor menjadi simbol semangat para pahlawan saat memperjuangkan kemerdekaan tanah air.

8. Jember Fashion Carnaval

Jember Fashion Carnaval, atau biasa disingkat JFC, adalah event karnaval tahunan yang dilaksanakan masyarakat Jember, Jawa Timur. Awal mula tradisi Agustusan unik ini berasal dari arak-arakan Reog Ponorogo yang dulunya hanya diikuti oleh masyarakat Jember. Tradisi ini menjadi semakin populer seiring berjalannya waktu hingga ditonton oleh turis lokal dan internasional dari banyak daerah dan negara.

Beragam busana unik bernuansa tradisional khas Kota Jember dipamerkan dalam tradisi ini. Mengusung konsep karnaval berjalan, biasanya JFC digelar sepanjang hampir 4 kilometer di jalan utama kota Jember. Bermula dari hanya dirayakan oleh masyarakat Jember saja, event ini sekarang dimeriahkan oleh semua orang dari banyak kelangan, bahkan hingga artis dan desainer ternama.

9. Lomba dayung

Lomba Agustusan yang diselenggarakan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan ini juga merupakan salah satu tradisi Agustusan unik. Mendayung sendiri merupakan sebuah kegiatan yang sudah populer sejak zaman Mesir Kuno, meskipun tidak diketahui negara mana yang memperkenalkan kegiatan ini untuk pertama kali.

Meskipun bukan berasal dari Indonesia, orang Indonesia memiliki keahlian luar biasa dalam hal mendayung. Buktinya, tim dayung Indonesia pada perhelatan SEA Games XXXI di Vietnam berhasil membawa pulang 8 emas dan 6 perak. Kesuksesan ini mungkin tidak terlepas dari fakta bahwa Indonesia merupakan negara maritim yang mendukung kegiatan air.

Contohnya adalah lomba dayung yang menjadi salah satu lomba 17 Agustusan ini. Masyarakat di Banjarmasin menyelenggarakan lomba dayung setiap tahunnya sebagai tradisi unik untuk merayakan kemerdekaan Indonesia. 

Pada gelaran ini, biasanya perahu yang digunakan merupakan perahu berbentuk naga. Itulah sebabnya lomba Agustusan seru ini juga memiliki nama lain, yaitu tradisi dayung perahu naga.

Sudah menjadi tradisi 17 Agustus sejak tahun 1924, lomba dayung ini dilakukan di Sungai Martapura. Selain sebagai hiburan dan salah satu bentuk tradisi, lomba dayung ini juga merupakan ajang yang dilakukan oleh pemerintah Banjarmasin untuk mencari pendayung ternama.

Bermula dari hanya diikuti oleh warga setempat, kegiatan ini mencuri perhatian banyak orang. Sekarang, bahkan peserta dari provinsi tetangga rela datang jauh-jauh untuk mengikuti tradisi ini.

10. Peresean

Tradisi Agustusan unik di Lombok ini merupakan kesenian tradisional masyarakat Suku Sasak Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Setiap tanggal 17 Agustus, Lombok menggelar lomba Agustusan ini untuk menyambut hari kemerdekaan.

Jadi, pepadu-pepadu (jagoan) yang terkenal dari berbagai pelosok Lombok akan berkumpul untuk adu ketangkasan. Senjata rotan dan perisai dari kulit sapi atau kerbau juga akan digunakan untuk saling serang.

Lomba Agustusan seru ini memang terbilang ekstrem, namun kesenian tradisional ini memiliki pesan moral. Makna yang terkandung dalam permainan ini adalah persaudaraan dan sikap ksatria seorang laki-laki. Masyarakat Lombok sangat menggemari tradisi ini. Tidak hanya warga setempat, daya tarik peresean juga dirasakan oleh para wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.


9 Ide lomba Agustusan 

Agustusan tidak akan lengkap rasanya tanpa adanya lomba yang seru. Yuk, simak sembilan ide lomba Agustusan berikut:

1. Lomba makan kerupuk

Saat ini, lomba makan kerupuk semata-mata dikenal sebagai salah satu lomba Agustusan. Meskipun memang memiliki tujuan hiburan, lomba Agustusan seru ini sebenarnya menyelipkan pesan yang cukup dalam. 

Selama krisis ekonomi melanda Indonesia dan menyebabkan naiknya harga kebutuhan pangan, kerupuk dijadikan penyambung hidup karena harganya yang terjangkau. Mengingat kondisi memprihatinkan ini, diharapkan bisa memotivasi masyarakat untuk memperjuangkan masa depan bangsa yang lebih baik.

Kalau ingin menyelenggarakan lomba Agustusan ini, jangan lupa untuk ikat kerupuknya menggunakan tali rafia yang kuat. Kamu bisa membeli tali rafia dari Laksana Mas Agung, brand yang menjual tali rafia dengan kualitas lokal terbaik. Dengan memakai tali rafia berkualitas, lomba makan kerupuk tentunya bisa jadi lebih menyenangkan dan tanpa gangguan.

2. Joget Balon

Lomba Agustusan ini biasanya dilakukan oleh peserta secara berpasang-pasangan, bisa lima atau lebih. Setiap pasangan mengapit balon dan saat musik dinyalakan, pasangan akan berjoget tanpa boleh menyentuh balon dengan tangan. Pemenang lomba Agustusan seru ini adalah pasangan yang paling lama mempertahankan balon tanpa membuatnya lepas atau terjatuh.

3. Lomba Bola Terong

Sesuai namanya, lomba Agustusan ini menggunakan terong, bukan kaki. jadi, terong perlu diikat ke tubuh atau pinggang agar menggantung di antara kaki untuk menggiring bola. Agar terong tak mudah terlepas, pastikan kamu menggunakan tali rafia berkualitas seperti yang disediakan Laksana Mas Agung, ya.

4. Lomba balap bakiak

Untuk melakukan lomba Agustusan ini, dibutuhkan partisipasi empat hingga lima orang anggota untuk masing-masing regu yang bertanding. Masing-masing regu akan memakai bakiak panjang secara bersamaan.

Lomba Agustusan seru ini menguji kekompakan untuk berjalan bersama menggunakan sandal bakiak yang terbuat dari kayu. Pemenangnya adalah regu yang pandai mengatur strategi dan sampai duluan di garis finish.


5. Lomba memasukkan paku atau pensil ke botol

Lomba Agustusan ini hanya membutuhkan paku atau pensil, botol, dan tali rafia. Tidak semudah kelihatannya, dibutuhkan konsentrasi dan ketenangan untuk memasukkan paku atau pensil ke botol. 

Agar paku atau pensil yang digantung tidak lepas dan mengganggu jalannya lomba, kamu bisa gunakan tali rafia dari Laksana Mas Agung yang bukan sekadar tali biasa. Tali rafia yang ditawarkan berkualitas terkemuka karena diproduksi dengan teknologi canggih dan ramah lingkungan.

6. Balap karung

Balap karung juga menjadi salah satu lomba Agustusan yang selalu ada untuk memeriahkan 17 Agustus. Aturan main lomba Agustusan seru ini cukup gampang; siapa duluan mencapai garis finish, itulah pemenangnya. 

Namun, yang belum diketahui banyak orang mungkin adalah makna tersimpan dari lomba ini. Balap karung ternyata merupakan refleksi dari beratnya kehidupan yang harus dihadapi oleh masyarakat Indonesia selama masa penjajahan dulu.

7. Memindahkan kelereng dengan sumpit

Sumpit bukanlah alat makan yang umum digunakan oleh masyarakat Indonesia karena Tiongkok adalah negara yang pertama kali menemukan sumpit. Berhubung sebagian besar masyarakat mungkin tidak familier dengan penggunaan sumpit, lomba memindahkan kelereng dengan sumpit pun menjadi salah satu lomba Agustusan seru yang layak ditunggu-tunggu.

Jadi, para peserta harus mengambil kelereng menggunakan sumpit dan memindahkannya ke wadah khusus. Jika di tengah jalan kelereng terjatuh, maka peserta tersebut harus kembali ke tempat kelereng dan mulai dari awal. Peserta yang berhasil memindahkan semua kelereng ke garis finish dinyatakan sebagai pemenang.

8. Panjat pinang

Panjat pinang merupakan salah satu lomba Agustusan yang selalu diadakan setiap tanggal 17 Agustus. Lomba Agustusan unik ini mempunyai makna perjuangan panjang dalam meraih kemerdekaan. Perjuangan tersebut dilambangkan melalui tingginya tiang panjang pinang yang mencapai sekitar 10 meter.

Untuk mendapatkan berbagai hadiah menarik yang digantung di ujung batang pinang, para peserta harus memanjat pohon pinang yang dilumuri oli. Susah, memang, itulah kenapa kerja sama yang baik memainkan kunci penting.

Agar hadiah-hadiah yang diikat di ujung pohon pinang tidak lepas atau terjatuh, pastikan untuk menggunakan tali rafia yang berkualitas. Kamu bisa menggunakan tali rafia dari Laksana Mas Agung yang menawarkan tujuh jenis tali terbaik, mulai dari tali super, tali warna, tali abu-abu, tali putih, tali silver, tali hitam, dan tali mobil abu-abu.

9. Tarik tali tambang

Tarik tali tambang merupakan salah satu lomba Agustusan yang sangat digemari. Aturan mainnya cukup sederhana, yaitu dua tim saling menarik tali tambang tebal tali ke arah berlawanan. Jadi, inti permainan ini adalah upaya masing-masing tim untuk menarik tali tambang sekuat mungkin agar tim lawan melewati garis pembatas dan kalah.

Lomba Agustusan seru ini membutuhkan taktik permainan yang baik, mulai dari penempatan pemain, kekuatan tarik, hingga pertahanan tumpuan kaki di tanah. Tim dengan anggota yang memiliki kekuatan otot kaki dan lengan yang baik, kemungkinan besar akan memenangkan permainan. Namun, tentu saja faktor strategi dan kekompakan juga bisa berdampak pada hasil akhir.


Sudah siap merayakan kemerdekaan Indonesia tahun ini dengan rangkaian ide lomba Agustusan di atas? Jangan lupa beli
tali rafia berkualitas untuk persiapan lomba Agustusan di Laksana Mas Agung. Klik di sini untuk dapatkan informasi lebih lanjut mengenai berbagai produk tali rafia Laksana Mas Agung!