9 Tradisi yang Selalu Ada dalam Perayaan Imlek di Indonesia
10 Januari 2023
Chinese new year, atau yang sering disebut sebagai Tahun Baru Imlek, akan jatuh pada 22 Januari 2023. Sebagian besar masyarakat Tionghoa pun sudah tidak sabar dan mulai mempersiapkan berbagai macam tradisi untuk merayakan hari raya ini.
Ya, masyarakat Tionghoa di seluruh dunia pasti memiliki tradisi mereka masing-masing untuk merayakan hari raya Imlek, tidak terkecuali masyarakat Tionghoa di Indonesia. Memangnya, apa saja tradisi perayaan Imlek yang sering dilakukan di Indonesia?
Baca Juga: Mengenal 11 Hidangan Wajib Imlek, Apa Saja?
9 Tradisi yang Selalu Ada dalam Perayaan Imlek
Sebenarnya, ada banyak sekali tradisi perayaan Imlek di Indonesia. Bahkan, tiap keluarga Tionghoa bisa saja memiliki tradisi unik mereka masing-masing. Oleh karena itu, kami telah merangkum beberapa tradisi yang umum dilakukan oleh hampir seluruh warga Tionghoa di Indonesia. Cek daftarnya berikut ini!
1. Membersihkan rumah
Sebelum Imlek tiba, umumnya masyarakat Tionghoa membersihkan rumah mereka. Hal itu dipercaya dapat membuang keburukan yang membuat keberuntungan saat Imlek tidak dapat masuk ke rumah.
Selain itu, masyarakat Tionghoa juga mulai mendekor seisi rumahnya dengan beragam dekorasi berwarna merah khas Imlek, seperti lampion atau rumbai-rumbai merah. Jika bingung mencari rumbai, kamu bisa menggunakan tali rafia berkualitas dari Laksana Mas Agung. Misalnya, kamu bisa menggunakan Tali Bintang Tiga berwarna merah yang ukurannya compact. Lalu, tali dipotong sesuai ukuran rumbai yang kamu inginkan sebelum akhirnya diurai. Praktis, kan?
2. Menggunakan pakaian merah
Tidak hanya rumah yang didekorasi dengan warna merah, masyarakat Tionghoa pun menggunakan pakaian serba merah dari atas hingga bawah. Ternyata, hal ini bermula dari sebuah legenda bahwa ada sesosok monster bernama “Nian” yang datang setiap tahun baru untuk mengacaukan desa, merusak sawah, serta memakan hewan ternak.
Akhirnya, diketahui bahwa monster tersebut ternyata takut terhadap warna merah terang. Warna merah pun kemudian disimbolkan sebagai kemakmuran karena kepergian monster tadi membuat mereka bisa hidup dengan sejahtera.
3. Membagikan angpao Imlek
Tradisi Imlek berikutnya yang umum dilakukan oleh masyarakat Tionghoa adalah berbagi angpao. Amplop merah yang berisi sejumlah uang ini umumnya diberikan oleh seseorang yang sudah menikah kepada kerabat yang masih anak-anak, remaja, serta orang tua mereka sendiri. Jadi, mereka yang belum menikah atau masih lajang tidak perlu membagikan angpao Imlek saat hari raya tiba.
4. Melihat ramalan Shio
Shio merupakan 12 hewan yang melambangkan suatu tahun, bulan, dan jam tertentu. Menurut kepercayaan dari budaya Tionghoa, setiap orang memiliki Shio tersendiri yang memengaruhi kehidupan mereka. Nah, dari ramalan shio, seseorang bisa mengetahui keberuntungan, kesehatan, karier, serta jodoh mereka. Bagi yang memercayainya, Shio ini bisa digunakan sebagai pedoman hidup untuk diterapkan dalam keseharian.
5. Menyajikan hidangan khas Imlek
Rasanya, kurang lengkap jika merayakan Imlek tanpa hidangan-hidangan lezat yang khas. Oleh karena itu, tradisi bersantap bersama keluarga besar selalu dilakukan oleh masyarakat Tionghoa yang merayakannya.
Jenis makanan yang umum disajikan juga bermacam-macam; mulai dari hidangan berat seperti bebek dan ikan bandeng, makanan ringan seperti lumpia dan kue keranjang, hingga buah-buahan seperti jeruk. Yang jelas, tradisi bersantap bersama keluarga ini dilakukan untuk menunjukkan rasa syukur terhadap rezeki yang diberikan.
6. Menghidupkan petasan
Selain warna merah terang, hal lain yang bisa mengusir monster “Nian” adalah petasan dan kembang api. Konon, monster tersebut berhenti mengganggu desa saat ada orang yang menyalakan petasan saat Tahun Baru Imlek tiba. Akhirnya, hal tersebut menjadi salah satu tradisi wajib saat perayaan Imlek. Tentu saja, saat ini kembang api juga berfungsi agar perayaan terasa lebih meriah dan bahagia.
7. Sembayang dan menghormati leluhur
Bagi masyarakat Tionghoa yang memegang kepercayaan Konghucu, beribadah ke kuil menjadi salah satu tradisi yang tidak boleh dilewatkan. Selain itu, mereka juga melakukan sembayang untuk mendoakan leluhur yang telah meninggal dengan cara menyalakan dupa dan lilin, serta menyajikan persembahan makanan di rumah.
8. Tarian barongsai
Tradisi Imlek yang akan sering kamu temukan adalah adanya pertunjukan barongsai di berbagai tempat umum. Tarian ini dipercaya masyarakat Tionghoa bisa membawa keberuntungan, serta mengusir roh-roh jahat.
9. Berkumpul bersama keluarga
Terakhir, yang tidak boleh ketinggalan adalah tradisi pulang kampung dan berkumpul dengan keluarga besar. Biasanya, pertemuan ini juga ditemani oleh berbagai macam hidangan khas Imlek yang lezat.
Baca Juga: Kenalan dengan Barongsai, Tarian yang Wajib Ada saat Imlek
Bagaimana, tradisi-tradisi di atas terdengar seru dan sarat akan makna, kan? Itulah mengapa masyarakat Tionghoa di Indonesia selalu tidak sabar menunggu kedatangan hari raya tersebut. Oleh karena itu, kami segenap tim dari Laksana Mas Agung mengucapkan selamat Tahun Baru Imlek 2574 Kongzili bagi yang merayakan! Gong Xi Fa Cai!