Pahami 9 Tips Memulai Usaha untuk Pemula agar Risiko Gagal Berkurang

22 Mei 2023

https://cms.laksanamas.co.id/images/blog/1684744244.jpg

Seiring perkembangan zaman, standar kesuksesan seseorang pun berbeda-beda. Jika dulu orang berbondong-bondong ingin mendaftar CPNS untuk bekerja, anak muda masa kini cenderung lebih ingin memiliki bisnis atau usahanya sendiri. Memang, memiliki usaha sendiri  membuatmu tidak bekerja di bawah bos karena kamulah bosnya. Meski begitu, kesuksesan menjalankan usaha tidak semudah yang kamu bayangkan.

Beberapa dari kamu mungkin berpikir bahwa bekerja di bawah naungan atasan itu terasa kurang bebas. Padahal, bekerja sebagai atasan justru akan membawamu ke berbagai pilihan sulit. Kamu bisa saja gagal sesaat setelah mengambil keputusan bisnis. Maka, tidak ada salahnya untuk mengetahui tips memulai usaha agar risiko kegagalan bisa diminimalkan. Yuk, cek sampai akhir!

Baca Juga: Ingin Buka Toko Kelontong Kecil-kecilan? Simak 7 Tipsnya di Sini!

Tips Memulai Usaha untuk Para Pemula

Ada pepatah yang mengatakan bahwa menjalankan usaha rawan mengalami kegagalan pada satu sampai lima tahun pertama. Untuk itu, kamu bisa mempraktikkan sembilan tips usaha pemula berikut ini!

  1. Memilih ide bisnis yang tepat

Beberapa orang mungkin pernah menyarankan kamu untuk membuka usaha sesuai passion atau minat. Sebab, hal ini bisa lebih mudah mendatangkan keberhasilan karena kamu sudah paham betul seluk-beluknya. Tapi, apa artinya jika ternyata hal yang kamu sukai itu tidak sesuai dengan kondisi pasar? Pada akhirnya, bisnismu tidak bisa memenuhi kebutuhan atau permintaan (demand) dari konsumen dan angka penjualan pun di luar prediksi.

Untuk itu, memilih ide bisnis bukan saja harus berdasarkan minat, hobi, atau passion, tapi juga perlu memperhatikan keadaan sekitar. Misalnya, saat di sekitar kamu ada demand akan kebutuhan pokok, membuka bisnis yang berada di ranah itu pastinya bisa jadi pilihan tepat. Kamu bisa sesuaikan target pasar dengan pilihan produk serta harga yang kamu pilih. Misalnya, pilihlah produk premium untuk market menengah ke atas, begitu pula sebaliknya.

Jika ternyata sudah ada kompetitor di bidang yang sama, memberikan alternatif lain pun tak ada salahnya, lho! Kamu bisa cermati produk yang dijual oleh kompetitor tersebut beserta harga jualnya. Dengan begitu, kamu bisa tahu target market mereka. Dari sana, ambillah celah yang belum terisi, yaitu dengan memenuhi demand yang belum termasuk dalam jangkauan pasarnya. Contohnya, saat kompetitor sudah menyasar market menengah ke atas, kamu bisa jadikan kelompok menengah ke bawah sebagai pilihan targetnya.

  1. Menentukan tujuan dan rencana bisnis

Setelah menentukan ide bisnis yang pas untuk memenuhi demand sekitar, kamu juga perlu menyusun tujuan dan rencana bisnis. Pada dasarnya, tujuanmu menentukan bisnis pastinya untuk memperoleh keuntungan pribadi. Tapi, tidak menutup kemungkinan juga untuk memenuhi kebutuhan dan lowongan kerja di lingkungan setempat. Tujuan bisnis ini harus kamu deskripsikan dan tanamkan dalam pikiran agar tak melenceng saat melaksanakannya nanti.

Lalu, kamu juga mesti memikirkan dan menyusun rencana bisnis secara rinci. Intinya, rencana bisnis ini adalah bentuk tindak lanjut dari ide yang sudah disebutkan sebelumnya. Misalnya, saat kamu sudah mendapatkan ide akan berbisnis sembako, rencana bisnis ini akan menguraikan secara rinci bagaimana proses usaha akan dijalankan. Mulai dari pemilihan nama toko, supplier, rencana pemasaran dan promosi, dan sebagainya.

Kalau kamu memilih jenis usaha siap saji (produk olahan makanan), tentu rencana bisnisnya akan lebih rumit lagi. Sebab, kamu harus menentukan alur produksi dari bahan mentah sampai matang. Belum lagi, ada umur produk yang tak boleh luput dari perhatian, khususnya jika produk yang kamu jual adalah makanan basah. Pastinya, umur simpan produk makanan basah akan lebih pendek sehingga mau tidak mau produk harus lebih cepat laku.

  1. Mempersiapkan modal awal

Setelah menentukan business plan untuk eksekusi nyatanya, kamu mesti siapkan modal awal. Tanpa mempersiapkan modal, bisnis pastinya tak akan bisa berjalan sesuai harapan dan visi misi kamu, kan? Makanya, mempersiapkan tabungan pribadi untuk dijadikan sebagai modal membangun bisnis itu penting sekali.

Tapi, bukan hanya bisa bersumber dari tabungan pribadi, kamu juga bisa mengajak rekan sejawat untuk menanam modal di perusahaan barumu, lho! Bisa dibilang, mereka ini adalah investor-investor yang akan turut mendanai perusahaan sehingga akan dapat keuntungannya juga di kemudian hari.

Sebelum mengajukan proposal ke calon investor, kamu bisa hitung dulu estimasi budget yang diperlukan. Contohnya, hitung dulu biaya operasional, legalisasi, pajak, dan lainnya yang diperlukan perusahaan. Kalkulasikan dengan total tabungan yang kamu miliki, barulah sisanya bisa kamu tawarkan ke calon investor.

  1. Membuat branding dan membangun online presence

Tips memulai usaha yang juga mesti kamu coba adalah membuat branding dan membangun online presence. Memangnya, apa itu branding dan gimana cara mewujudkannya? Branding adalah kegiatan membangun identitas bisnis supaya konsumen mengenali eksistensi usaha kamu.

Identitas brand yang baik pastinya membuat mereka cepat mengingat nama maupun ciri khas perusahaan kamu. Makanya, pemilihan nama, color palette, dan tipografi itu penting. Selain itu, kamu juga mesti memperhatikan gaya bahasa saat mengiklankan atau memperkenalkan produk, terlebih jika di online platform.

Ya, membangun brand awareness di online platform memang penting, apalagi di zaman seperti sekarang ini. Kamu bahkan bisa merintis usaha yang basisnya hanya di online saja, lho! Manfaatkan semaksimal mungkin berbagai jenis media sosial dan marketplace yang ada. Jadi, kamu tidak perlu menyiapkan modal yang terlalu banyak untuk menyewa offline store, deh. Setelah usahamu lancar, barulah kamu bisa membuka toko agar makin dikenal luas.

  1. Membangun tim yang solid

Hal lain yang juga mesti kamu perhatikan saat akan memulai usaha baru sebagai pemula adalah tim yang solid. Bisnis memang perlu dibangun dengan ide-ide yang out of the box, tapi sumber daya manusia (SDM) di dalamnya juga berperan besar dalam mewujudkan kesuksesan bisnis itu sendiri.

Makanya, saat baru awal mendirikan bisnis, pastikan bahwa staf atau kru-kru yang turut andil dalam membangun usaha memang punya ambisi dan cita-cita sejalan. Kamu juga bisa mengajak keluarga maupun orang terdekat untuk merintis bisnis ini secara bersamaan. Pastinya, rasa kepercayaan terhadap keluarga akan lebih tinggi daripada ke orang baru.

Setelah bisnismu agak berkembang, barulah libatkan orang lain yang keahliannya dapat melengkapi kebutuhan perusahaan. Misalnya, kamu bisa rekrut akuntan profesional agar keuangan perusahaan lebih tertata. Kamu juga bisa gunakan jasa digital marketing supaya bisa menyukseskan strategi promosi di online platform.

  1. Membangun jaringan dan memperluas bisnis

Ide bisnis sudah ketemu, visi misi sudah ditentukan, modal telah terkumpul, dan berbagai strategi pun telah dilakukan sebaik mungkin. Kini saatnya bagi kamu untuk membangun jaringan dan memperluas bisnis. Caranya, kamu bisa mulai dengan lebih menggencarkan lagi social media marketing strategy atau minta tolong ke karyawan-karyawanmu untuk menyebarkan word of mouth kalau perusahaanmu memang masih tergolong UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah).

Memperluas jaringan bisnis juga bisa dilakukan dengan cara membuka offline store, seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Dengan membuka toko fisik, konsumen yang tidak banyak bermain di online platform pun bisa tahu akan keberadaan bisnis kamu. Selain itu, kamu juga bisa berekspansi dengan membuka lowongan bagi reseller sampai membuka peluang dropship yang akhirnya bisa menambah keran pembelian produk. Makin banyak jenis pelebaran bisnis yang kamu lakukan, makin baik pula dampaknya bagi pemasukan usaha.

  1. Mengatasi tantangan dan kendala bisnis

Seperti yang sudah disinggung di awal, membangun bisnis itu tidak semudah yang kita kira. Di awal, mungkin kamu optimis karena merasa menemukan ide cemerlang yang belum ada di lingkungan sekitar. Namun, yang namanya merintis usaha pasti ada saja hambatan dan tantangannya. Mungkin kamu akan lancar dalam menentukan nama perusahaan, supplier juga tepercaya dan punya kualitas baik, tapi bisa saja ada hal-hal buruk lainnya yang menimpamu. Misalnya, ada berita jelek yang sengaja disebarkan supaya bisnismu bangkut.

Apa pun jenis tantangan yang mungkin muncul saat menjalankan bisnis, kamu harus mampu menghadapinya. Makanya, ada baiknya jika di awal kamu sudah menyiapkan rencana-rencana khusus saat menghadapi berbagai tantangan tersebut. Sehingga, kamu bukan hanya bersiap untuk melancarkan rencana bisnis, tapi juga punya pegangan berkat adanya rencana kegagalan bisnis.

Sebuah pepatah mengatakan bahwa seorang kapten tidak akan ikut tenggelam bersama kapalnya. Ini berarti kamu harus tahu kapan saatnya berinovasi, berbalik arah, atau benar-benar mengganti jenis bisnis yang sudah dijalankan selama bertahun-tahun. Dengan memahami hal itu, tentunya kamu bisa menjadi pengusaha yang adaptif dengan perubahan zaman serta demand sekitar. Jika hal-hal semacam ini rasanya terlalu berat, kamu pun boleh menggunakan jasa mentor bisnis, lho!

  1. Mempertahankan pertumbuhan bisnis

Bicara tentang rencana kegagalan mungkin terkesan sedikit pesimis dan membuatmu takut untuk memulai usaha. Padahal, gimana kalau akhirnya bisnis yang kamu rintis itu benar-benar sukses di pasaran? Pastinya, kamu juga perlu strategi baru untuk menghadapi dan merespons berita bahagia semacam itu.

Tenang, saat bisnismu sukses diperkenalkan ke lingkungan sekitar, itu artinya kamu perlu mempertahankan keberhasilan tersebut. Caranya, lakukan evaluasi secara berkala agar kamu tahu di mana posisi perusahaan sekarang berada. Hal ini juga bisa menjadi tolok ukur buat kamu jika dibandingkan dengan perusahaan kompetitor.

Salah satu tips buat usaha pemula yang ingin mempertahankan pertumbuhan bisnis adalah cobalah untuk selalu dinamis dengan keinginan pasar. Saat usahamu sukses diperkenalkan, kamu mungkin juga masih meraba-raba akan permintaan mereka. Sebelum benar-benar bisa menggaet pasar yang fix, cobalah untuk memenuhi semuanya dulu. Setelah semua lini sudah berusaha kamu penuhi kebutuhannya, kini amati mana saja yang paling menguntungkan.

Kamu juga bisa memanfaatkan tren atau produk musiman. Semisal usaha yang kamu dirikan ini bergerak di bidang FnB (Food and Beverage), tidak ada salahnya untuk mengikuti dinamika pasar ketika “es kepal Milo” booming. Sebagai contoh lain, kamu juga bisa ikutan menjual Korean makeup, mengingat gelombang ini masih sangat relevan hingga kini. Dengan mengikuti hal-hal musiman semacam itu, tidak menutup kemungkinan pertumbuhan bisnis pun akan terjadi.

  1. Menerapkan etika bisnis yang baik

Etika adalah hal penting dalam kehidupan ini. Tidak terbatas di lingkup bisnis saja, etika yang berarti ilmu tentang hal baik dan buruk ini pun berguna untuk melancarkan dinamika kehidupan. Sebab, menjual kualitas produk yang baik tanpa diiringi pelayanan berkualitas pastinya tetap akan menyebalkan di mata masyarakat. Sama halnya dengan menjadi siswi teladan nilainya cenderung bagus, tapi praktik pengetahuan moralnya kurang baik. Untuk itu, etika bisnis tetap diperlukan meski usahamu sudah terkenal dan berlangsung puluhan tahun.

Salah satu contoh konkret etika bisnis yang baik adalah kedisiplinan waktu. Saat kamu percaya bahwa time is money dan berpegang teguh pada hal itu, tentunya produktivitas bisnis bisa dijaga dari waktu ke waktu. Disiplin waktu juga membuat konsumen senang karena kamu pastinya sudah standby ketika mereka membutuhkan. Di samping itu, membiasakan diri menerapkan hal ini pastinya juga membuat karyawan di perusahaan bisa mendapatkan contoh baik sehingga lebih mudah dalam mengimplementasikannya sesuai standarmu.

Etika bisnis berikutnya yang tidak boleh dilupakan adalah menerapkan prinsip bahwa pembeli merupakan raja. Prinsip satu ini mungkin terdengar berlebihan, tapi penerapannya bertujuan baik, kok, yakni supaya pembeli merasa puas setelah bertransaksi di tempatmu. 

Contoh pelaksanaan prinsip tersebut yang paling mudah kamu temui adalah dengan melayani pelanggan sebaik mungkin, meskipun mereka komplain dengan cara kurang sopan. Sebagai penjual, kamu bisa jelaskan secara baik-baik kepada pelanggan tersebut agar tidak punya track record buruk di mata pelanggan lainnya.


Baca Juga:
Mau Memulai Bisnis? Ini 7 Ide Bisnis Online yang Sederhana!

FAQs Seputar Membangun Usaha Sendiri

Gimana, apakah sembilan tips memulai usaha di atas cukup membantu dan membuatmu lebih siap saat akan merintis usaha baru? Kalau kamu masih membutuhkan insight-insight lainnya, kamu bisa menambah wawasan seputar cara mendirikan bisnis dengan menyimak Frequently Asked Question atau FAQ di bawah ini!

  1. Apa yang harus dilakukan jika usaha tidak berkembang?

Memang betul jika mendirikan usaha itu tidak semudah yang kamu bayangkan. Akan ada aral melintang yang mencoba membuatmu merasa menyerah di tengah jalan. Kondisi seperti ini sebaiknya sudah kamu prediksi sejak awal supaya tidak berekspektasi terlalu tinggi bahwa bisnis akan senantiasa lancar. Dengan mempersiapkan mental seperti itu, kamu pastinya juga punya strategi-strategi khusus saat bisnis kurang lancar atau bahkan sulit berkembang.

Salah satu hal yang pas untuk dilakukan pertama kali adalah mengetahui dan mengakui dulu bahwa bisnismu memang sedang tidak berjalan baik-baik saja. Hal ini bisa kamu dapatkan dari hasil analisis bisnis selama beberapa waktu terakhir. Saat penjualan stuck dan tidak bisa mencapai target, bahkan mengalami penurunan, tentunya kamu punya opsi lanjutan yang perlu dilakukan. Apa itu?

Menghadapi bisnis yang stuck karena penjualan menurun atau tidak berubah, kamu bisa meresponsnya dengan mengurangi harga jual, melihat kembali demand pasar, memperhatikan feedback pelanggan, hingga mendongkrak bisnis kamu dengan berbagai produk musiman seperti yang sudah disebutkan sebelumnya. Sebagai kapten, kamu bahkan bisa, lho, mengubah haluan bisnis, misalnya dari berjualan snack atau makanan ringan menjadi makanan berat (nasi atau mi).

  1. Bagaimana cara menemukan mentor bisnis?

Di atas sudah disinggung sedikit mengenai mentor bisnis. Memangnya, apa itu mentor bisnis dan mengapa peran ini penting bagi kamu yang sedang bergelut di bidang usaha? 

Mentor bisnis sebenarnya sama seperti penasihat atau pembimbing dalam perusahaan. Sekecil apa pun usaha yang kamu bangun ketika kamu meminta pendapat atau nasihat dari orang terdekat, orang itu bisa disebut sebagai mentor bisnismu. Bedanya, mentor bisnis di perusahaan-perusahaan besar pastinya akan memiliki posisi dan hak-hak seperti halnya gaji.

Mungkin menemukan mentor bisnis yang asalnya hanya dari keluarga atau kerabat dekat itu bisa dibilang mudah, tapi gimana caranya kamu bisa mendapatkan mentor dari luar yang kredibel?

Sebelum itu, ketahui dulu ciri-ciri mentor bisnis yang baik itu idealnya tahu bahwa dirinya profesional dalam menjalankan kewajibannya, tapi tidak terasa menggurui bagi yang sedang dibimbing. Seorang mentor bisnis pastinya akan memberikan masukan hanya ketika ia diminta, sehingga kamu juga punya banyak ruang untuk bertumbuh dan memecahkan masalah sendiri.

Untuk mendapatkan mentor bisnis di zaman yang sudah makin maju seperti sekarang ini, tentunya cukup mudah. Kamu bisa mencarinya di online platform yang memang menawarkan jasa mentoring business. Lalu, carilah yang sesuai dengan budget dan pengalamannya mumpuni untuk memecahkan masalah selevel dengan kerumitan perusahaanmu.

  1. Bagaimana cara menentukan harga produk atau jasa?

Buat pengusaha pemula, mungkin menentukan harga produk atau jasa bisa jadi permasalahan tersendiri. Padahal, kamu bisa mendapatkan harga jual berdasarkan lima hal: 1) Biaya produksi; 2) Kompetisi pasar; 3) Customer oriented; 4) Berdasarkan margin; dan 5) Berdasarkan harga grosir.

Dari kelima poin di atas, kamu bebas menggunakan salah satunya atau memadukannya sekaligus agar dapat dicapai harga terbaik. Menentukan harga berdasarkan harga grosir biasanya membuat harga jual produk dua kali lebih mahal daripada harga grosirnya. Makanya, kamu perlu mempertimbangkan ini baik-baik supaya bisnismu tetap punya pelanggan.

  1. Apa yang harus dilakukan agar karyawan tetap termotivasi?

Menjalankan bisnis dengan seseorang yang tak lagi punya motivasi serupa tentunya akan terasa lebih sulit. Untuk itu, penting bagi seorang pemilik usaha supaya tetap menjaga motivasi karyawannya. Caranya, kamu bisa libatkan karyawan ke berbagai kelas maupun seminar yang dapat meng-improve kemampuannya.

Selain itu, mendelegasikan tugas penting kepada karyawan tepercaya juga bisa memberikan semangat baru baginya, lho! Tapi, pastikan dulu bahwa hak karyawan tersebut sudah terpenuhi, ya! Sebab, menjaga motivasi dan meningkatkan skill karyawan itu penting, tapi business is business. Jadi, pastikan mereka menerima apa yang seharusnya diterima; dengan begitu, kamu juga akan memperoleh apa yang seharusnya diperoleh.

  1. Apa yang harus dilakukan jika terjadi persaingan yang ketat di pasar?

Persaingan yang ketat pasti tak akan terelakkan di dunia bisnis. Tapi, itu bukan berarti tidak ada yang bisa dilakukan, kok. Kamu tetap bisa bersinar di tengah ramainya kompetisi pasar, asal punya nilai keunikan yang tidak dimiliki oleh perusahaan atau bisnis kompetitor. Hal ini telah dibuktikan sendiri oleh Laksana Mas Agung (LMA) yang merupakan produsen tali rafia sejak puluhan tahun lalu.

Setelah mengubah model bisnisnya di akhir dekade 1970-an, Laksana Mas Agung berfokus di bisnis tali rafia sampai sekarang. Bertahun-tahun menjalankan bisnis produksi tali rafia, ternyata tak membuat LMA gulung tikar. Hal ini tak lain karena LMA sudah punya keunikan sendiri yang tidak dimiliki oleh perusahaan kompetitor, yaitu produk tali rafia berkualitas yang katalognya cukup beragam dan harganya variatif.


Itulah gambaran mengapa memulai usaha itu menantang, tapi sangat memuaskan. Sebab, kamu bisa sangat sukses di bidang ini walau tak menutup kemungkinan adanya kegagalan. Untuk itu, tips memulai usaha seperti di atas tak boleh dikesampingkan.

Pilihlah ide bisnis yang tepat, tentukan tujuan dan rencana bisnis, persiapkan modal awal, buatlah branding dan bangun online presence, sambil tidak lupa untuk membangun tim yang solid, membangun jaringan dan memperluas bisnis, mengatasi tantangan dan kendala bisnis, mempertahankan pertumbuhan bisnis, serta menerapkan etika bisnis yang baik.

Jika kamu akan merintis bisnis di bidang yang membutuhkan supply tali rafia terbaik, jangan lupa jalin kerja sama dengan Laksana Mas Agung, ya! Kamu bisa dapatkan langsung produk-produk LMA di e-commerce Tokopedia hingga Shopee, atau dengan menghubungi melalui halaman ini! Good luck!