Ingin Buka Toko Kelontong Kecil-kecilan? Simak 7 Tipsnya di Sini!

15 Maret 2023

https://cms.laksanamas.co.id/images/blog/1681294214.jpg

Di balik merebaknya toko online yang ada di ecommerce, masih banyak orang yang memilih pergi ke toko kelontong untuk mencari suatu barang karena berbagai macam alasan. Mulai dari tidak perlu menunggu barang tiba, bisa melihat fisik barang secara langsung, dan tidak perlu membayar ongkos kirim.

Oleh karena itu, memulai usaha toko kelontong kecil-kecilan adalah ide bisnis yang tepat jika kamu ingin memulai usaha modal kecil. Nah, untuk membantu kamu, berikut adalah beberapa hal mengenai toko kelontong yang harus kamu ketahui!

Apa yang Dimaksud Toko Kelontong?

Toko kelontong merupakan sebuah toko berskala kecil yang menjual segala kebutuhan sehari-hari. Biasanya, toko kelontong menjual barang seperti bahan makanan, sembako, makanan ringan, minuman, alat tulis, alat kerajinan, alat mandi, dan beragam produk lainnya. Umumnya, toko kelontong bisa kamu temukan di perkampungan, dekat pasar, pinggir jalan raya, atau di berbagai pusat keramaian lainnya. 

Untuk memulai usaha toko kelontong, beberapa hal yang perlu kamu persiapkan adalah lokasi toko, pegawai penjaga toko, dekorasi toko, dan tentu saja produk yang akan dijual. Tergantung dari jenis barang yang dijual, membuka toko kelontong bisa jadi usaha modal kecil yang menghasilkan profit besar. Tertarik untuk mempelajari bagaimana cara memulai usaha toko kelontong kecil-kecilan? Sebelum itu, pelajari terlebih dahulu jenis-jenis toko kelontong.

Baca Juga: Kenalan dengan Toko Kelontong, Ide Bisnis yang Menguntungkan

Jenis-jenis Toko Kelontong

Sebelum mulai membuka usaha toko kelontong, kamu harus tahu kalau ada beberapa jenis toko kelontong tergantung dari target pasarnya. Kedua jenis toko tersebut adalah toko kelontong grosir dan toko kelontong ecer. Berikut pengertian dari kedua toko kelontong tersebut:

Toko kelontong grosir

Jenis toko kelontong yang pertama adalah toko kelontong grosir. Di toko ini, pembeli harus membeli barang dalam kuantitas tertentu dan tidak bisa eceran. Biasanya, pelanggan dari toko kelontong jenis ini adalah para pemilik toko kelontong kecil-kecilan yang sedang tengkulak. Oleh karena itu, dibutuhkan modal yang cukup besar untuk memulai usaha toko kelontong jenis ini.

Toko kelontong ecer

Berikutnya ada toko kelontong ecer yang lebih mudah ditemui di perkampungan maupun di pinggir jalan raya. Saat berbelanja di sini, tidak ada minimal jumlah pembelian yang perlu dilakukan oleh pengunjung. Jadi, pelanggan dari toko ini adalah orang-orang biasa yang mencari kebutuhan sehari-hari. Nah, inilah jenis usaha warung kelontong sederhana yang bisa dimulai dengan modal tidak terlalu banyak.

Tips Membuka Toko Kelontong Kecil-kecilan

Jika kamu ingin memulai usaha untuk membuka toko kelontong kecil-kecilan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar bisnismu bisa berkembang dengan sukses. Berikut adalah tips membuka toko kelontong:

1. Persiapkan modal usaha

Untuk memulai bisnis dari nol, tentu saja kamu membutuhkan modal usaha yang cukup. Untuk modal toko kelontong sendiri, umumnya berkisar di angka Rp4 jutaan hingga puluhan juta Rupiah. Modal itu nantinya digunakan untuk membayar sewa tempat, renovasi toko, menggaji pegawai, membeli barang dagangan, dan berbagai kebutuhan lainnya.

Tentu saja, modal yang dibutuhkan semakin sedikit jika kamu memakai tempat sendiri dan tidak mempekerjakan orang lain. Berikut adalah beberapa cara kamu bisa mendapatkan modal toko kelontong:

Dana pribadi

Pertama, kamu bisa menggunakan tabungan pribadi dari hasil pekerjaan sebelumnya. Entah itu uang yang memang kamu tabung sendiri dari gaji tiap bulan, atau uang pesangon setelah kamu keluar dari perusahaan tersebut.

Jika kamu belum bekerja, dana pribadi untuk modal bisa didapatkan dengan menjual atau menggadaikan barang pribadi. Pilihan penggadaian barang ini tidak disarankan jika kamu masih sangat membutuhkan barang tersebut ke depannya. Tenang saja, masih ada cara lain untuk mencari modal toko kelontong.

Ajukan pinjaman ke bank

Cara berikutnya untuk mendapatkan modal usaha adalah dengan mengajukan pinjaman ke bank. Beberapa bank mempunyai program kredit yang bisa digunakan untuk memodali bisnis nasabahnya. Misalnya saja program kredit usaha yang mengharuskan nasabah atau peminjam untuk memberikan jaminan kepada bank saat akan meminjam dana.

Jika tidak mempunyai aset yang bisa dijadikan sebagai jaminan, beberapa bank juga menyediakan program KTA atau kredit tanpa agunan. Dengan kredit yang satu ini, kamu tidak perlu memberikan jaminan dalam bentuk apa pun, hanya saja biaya yang dipinjamkan oleh bank biasanya tidak banyak. Namun, pinjaman dana ini seharusnya sudah cukup untuk memulai bisnis toko kelontong kecil-kecilan.

Coba pinjaman online

Dengan berkembangnya dunia fintech, semakin banyak lembaga keuangan yang siap mendanai usahamu dalam bentuk kredit. Bahkan, proses peminjamannya pun lebih praktis daripada saat kamu meminjam dari bank. Namun, banyak juga kasus seseorang terlilit utang karena meminjam dari pinjaman online ilegal yang memberikan bunga berlebihan.

Oleh karena itu, jika kamu memilih mencari modal melalui pinjaman online, pastikan bahwa lembaga tersebut terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan atau OJK. Lalu, sebelum melakukan pinjaman, bacalah seluruh syarat dan ketentuan mengenai kredit tersebut. Jangan sampai kamu tergiur oleh iming-iming bunga yang kecil atau hal-hal semacamnya sebelum kamu memahami cara kerja pinjaman tersebut.

Cari investor

Cara terakhir untuk mencari modal toko kelontong adalah dengan mencari investor pribadi atau badan. Investor tersebut bisa berupa anggota keluarga atau teman yang ingin mendukung usahamu. Jika memilih cara ini, maka kamu tidak perlu membayarkan cicilan setiap bulan, lengkap dengan bunganya. Kamu hanya perlu berbagi persentase keuntungan dengan investor sesuai dengan perjanjian yang berlaku.

Bantuan dari pemerintah

Untuk membantu perkembangan ekonomi di Indonesia, pemerintah memiliki beberapa program yang bertujuan untuk memberikan modal kepada UMKM. Beberapa program ini bisa berupa suntikan dana secara langsung atau dalam bentuk kredit dengan bunga rendah dan terjangkau. Jika tertarik, kamu bisa mengunjungi kepala daerah setempat untuk informasi lebih lanjut.

Baca Juga: Mau Membuka Toko Kelontong? Cari Tahu Modal Toko Kelontong di Sini!

2. Cari lokasi yang tepat

Tips yang kedua adalah mencari lokasi yang tepat. Jika kamu berencana untuk menyewa tempat, tips satu ini harus benar-benar dipikirkan. Dengan lokasi yang tepat, kamu bisa lebih mudah mendapatkan pelanggan. Berikut adalah beberapa strategi untuk memilih lokasi warung kelontong sederhana:

Tidak tersembunyi

Saat mencari tempat untuk dijadikan toko kelontong, pastikan bahwa toko tersebut tidak tersembunyi. Dengan begitu, pelanggan yang datang bukan hanya warga sekitar saja, tapi juga orang lain yang kebetulan lewat depan tokomu. Jika letak toko agak menjorok ke dalam, pasanglah spanduk atau papan nama toko agar orang-orang yang melintas tahu bahwa ada toko kelontong di tempat tersebut.

Perhatikan perizinan

Berikutnya, perhatikan juga perizinan yang dibutuhkan untuk membuka toko di tempat tersebut. Perizinan yang dimaksud bukan hanya izin formal seperti surat izin tempat usaha, tapi juga izin informal seperti dari kepala daerah setempat serta warga sekitar. 

Sesuaikan dengan modal

Jika kamu ingin menyewa tempat, pastikan bahwa harga sewa tempat sesuai dengan modal yang kamu punya. Selain itu, perhatikan juga biaya-biaya lain yang berhubungan, seperti biaya renovasi tempat, biaya pengiriman barang dari pusat grosir, biaya perizinan, dan biaya lainnya. Selain memikirkan modal, hitung juga kemungkinan balik modal dengan menentukan perkiraan profit jika membuka usaha di tempat tersebut. 

Observasi lingkungan sekitar

Berikutnya, kamu perlu melakukan observasi terhadap lingkungan sekitar sebelum menyewa lokasi tersebut. Beberapa hal yang perlu kamu cari tahu adalah berapa banyak orang yang lewat di tempat tersebut, bagaimana tingkat keamanannya, serta seberapa banyak kompetitormu disana. Tentu saja kamu harus mencari tempat yang banyak dilewati orang, tingkat keamanan cukup tinggi, dan sepi dari kompetitor berupa toko kelontong lain maupun supermarket.

Dekat dengan konsumen

Sepi kompetitor tidak selalu berarti baik. Bisa saja, tidak ada toko kelontong di tempat tersebut karena minimnya pelanggan yang ingin berkunjung ke sebuah toko kelontong. Oleh karena itu, carilah tempat yang kamu anggap dekat dengan target pasarmu. Memangnya, bagaimana cara menentukan target pasar?

3. Kenali target pasar

Ya, mengenali target pasar adalah salah satu kunci suksesnya perkembangan suatu bisnis. Dengan melakukan hal tersebut, kamu bisa lebih mudah menentukan jenis produk apa yang harus dijual, bagaimana cara menjualnya, serta strategi-strategi lainnya yang berguna untuk menarik pelanggan. Untuk menentukan target pasar warung kelontong sederhana, berikut adalah beberapa hal yang harus dilakukan:

Lakukan riset atau survei

Untuk mulai mengenali target audiens, kamu bisa melakukan riset terlebih dahulu. Riset yang dimaksud dapat berupa produk yang disukai masyarakat sekitar, apa yang tidak mereka butuhkan, hingga kebiasaan belanja mereka.

Riset ini bisa didasarkan pada data di internet atau survei yang kamu lakukan sendiri secara sederhana. Misalnya, kamu bisa ngobrol dengan masyarakat sekitar mengenai apa barang yang mereka butuhkan tapi sulit dicari, apa brand makanan atau minuman kesukaan mereka, dan beragam hal lainnya.

Buat persona

Setelah data terkumpul, kamu perlu membuat buyer persona. Singkatnya, buyer persona adalah gambaran karakter pembeli yang akan menjadi target audiensmu. Untuk warung toko kelontong, buyer persona bisa saja adalah seorang anak sekolah yang baru saja pulang, warga sekitar yang ingin membeli kebutuhan sehari-hari, atau ojek yang kebetulan lewat di depan warung. 

Lewat persona ini, kamu bisa lebih memfokuskan barang dagangan yang akan kamu jual. Jika kamu ingin membuka toko kelontong dengan modal seadanya, tentu saja hal ini membantu untuk mengurangi barang tengkulak. Misalnya jika targetmu adalah ojek online atau pengguna jalan yang kehausan, maka kamu bisa menyediakan variasi minuman yang dingin dan segar.

Ciptakan branding

Terakhir, ciptakan branding yang sesuai dengan target audiens. Dalam konteks toko kelontong, branding bisa diciptakan dalam bentuk desain spanduk, nama toko, serta penataan toko kelontong. Dengan branding yang tepat, kamu bisa menarik target audiens yang tepat pula.

Misalnya saja toko kelontongmu fokus menjual alat tulis dan kebutuhan sekolah, maka kamu bisa memberikan nama yang melekat dengan dunia pendidikan. Kemudian, buat spanduk dengan desain yang mengandung ilustrasi alat tulis seperti pensil dan penghapus. Lalu, tata toko dengan menaruh alat-alat tulis di etalase depan agar terlihat oleh orang-orang yang lewat.

4. Cari supplier terbaik

Tips berikutnya dalam memulai toko kelontong kecil-kecilan adalah dengan mencari supplier terbaik. Dengan supplier yang tepat, kamu bisa mendapatkan barang yang terjamin orisinalitasnya sehingga berkualitas baik. Selain itu, beberapa supplier juga memberikan harga khusus bagi pelanggannya yang membeli dalam jumlah tertentu, bahkan bisa jauh lebih murah daripada harga di pasaran.

Misalnya saja jika kamu mencari supplier tali rafia, kamu bisa langsung menghubungi salah satu produsen sekaligus supplier rafia berkualitas baik, Laksana Mas Agung. Di sini, kamu bisa menemukan berbagai jenis tali rafia yang berkualitas tinggi dengan beragam warna. Bahkan, kamu bisa mendapatkan harga khusus reseller jika menghubungi Laksana Mas Agung secara langsung di sini.

Untuk jenis supplier sendiri, ada beberapa kategori yang bisa kamu pilih. Beberapa kategori tersebut di antaranya:

Pabrik

Pabrik merupakan pihak tangan pertama atau produsen dari sebuah produk. Untuk memesan langsung di pabrik, biasanya kamu perlu melakukan pemesanan dalam jumlah tinggi. Namun, tentu saja, kamu akan mendapatkan harga termurah jika membeli sebuah produk langsung dari pabrik. Beberapa jenis barang yang bisa dibeli langsung dari pabrik misalnya saja makanan fresh, pakaian, hingga beberapa jenis bahan makanan.

Distributor resmi

Jika pabrik tidak terletak di daerahmu, maka kamu bisa memesannya secara langsung ke distributor resmi atau importir langsung apabila pabriknya berada di luar negeri. Harganya memang tidak akan semurah membeli dari pabrik. Namun, kamu bisa langsung membelinya dalam jumlah banyak dan dengan harga yang lebih miring daripada di pasaran.

Grosiran

Kategori supplier berikutnya adalah toko grosiran atau sering disebut juga wholeseller. Sama seperti distributor resmi, pihak grosiran bisa saja mengambil langsung dari pabrik atau tempat produksi suatu barang. Bedanya, penjual grosiran tidak terikat langsung dengan suatu brand. Jadi, toko grosiran bisa menjual berbagai macam brand dari beragam pabrik dalam satu tokonya.

Pemborong

Terakhir, ada supplier berupa pemborong yang membeli barang-barang dari pabrik, distributor resmi, atau bahkan grosiran. Kemudian, pemborong tersebut bertugas sebagai pemasok ke beragam toko retail maupun toko kelontong kecil-kecilan. Tentu saja harga saat membeli di pemborong bisa lebih mahal. Namun, jumlah minimal pembeliannya sangat fleksibel, bahkan beberapa produk bisa dijual secara eceran.

5. Perhatikan penataan toko kelontong

Salah satu cara untuk menarik pelanggan agar membeli di toko kelontong kecil-kecilan milikmu adalah dengan memperhatikan penataan toko kelontong. Penataan ini bisa berupa penyusunan barang dagangan hingga dekorasi tambahan untuk memperindah toko. Berikut ini adalah tips melakukan penataan toko kelontong. 

Kelompokkan barang sesuai jenisnya

Pertama, kelompokkan barang dagangan yang kamu jual sesuai dengan jenisnya. Misalnya saja pasta gigi merek A dan pasta gigi merek B diletakkan bersebelahan. Jika memungkinkan, kelompokkan juga beberapa jenis produk dengan kegunaan yang serupa dalam satu tempat yang sama. Contohnya, pasta gigi, sikat gigi, shampoo, dan sabun diletakkan dalam satu rak yang sama untuk kategori alat mandi.

Susun barang di rak secara rapi 

Agar tidak memakan tempat, kamu bisa menata barang-barang jualanmu dalam suatu rak. Namun, untuk memudahkan pelanggan, usahakan rak tidak terlalu tinggi sehingga pembeli bisa dengan mudah menjangkau barang yang ingin dibeli. Selain itu, perhatikan juga jarak antar-rak agar ada lorong untuk tempat pelanggan berjalan dan bergerak.

Berikan penerangan yang cukup

Toko kelontong yang remang-remang biasanya terkesan suram dan sumpek, sehingga membuat pelanggan tidak tertarik untuk berkunjung. Dengan penerangan yang tepat, pelanggan tidak akan ragu berkunjung ke toko Anda, serta mereka bisa dengan mudah menemukan barang yang mereka cari.

Cantumkan label harga

Terakhir, jangan lupa untuk mencantumkan label harga pada rak atau tempatmu menaruh barang jualan. Dengan begitu, pembeli tidak perlu bertanya kepadamu atau pegawai terlebih dahulu sebelum membeli sesuatu. 

Baca Juga: Yuk, Menata Warung Sembako Kecil dengan 8 Tips Ini untuk Menarik Pembeli!

6. Berikan pelayanan terbaik

Salah satu alasan mengapa beberapa orang lebih memilih untuk berbelanja di toko kelontong terdekat adalah keramahan penjualnya jika dibandingkan dengan pelayan supermarket. Oleh karena itu, kamu harus bisa memberikan pelayanan terbaik kepada setiap pelanggan yang datang.

Apalagi, pelanggan toko kelontong pada umumnya adalah warga sekitar toko tersebut. Jika ada warga yang tidak suka dengan pelayananmu atau pegawaimu, maka bisa berpengaruh besar terhadap kelarisan barang dagangan toko.

7. Lakukan pembukuan

Tips terakhir memulai usaha toko kelontong kecil-kecilan adalah dengan membuat pembukuan yang rapi. Dengan catatan yang rapi, maka kamu bisa dengan mudah menghitung kondisi keuangan warung kelontongmu.

Agar lebih mudah, saat ini sudah ada beberapa aplikasi yang dapat membantumu membuat catatan pembukuan dengan mudah, sehingga tidak perlu kamu lakukan secara manual. Berikut adalah beberapa jenis pembukuan yang sebaiknya kamu buat:

Catatan pengeluaran

Catatan pengeluaran berisi segala jenis transaksi yang bersifat pengeluaran untuk menjalankan bisnis. Beberapa hal yang termasuk dalam pengeluaran di antaranya adalah modal, sewa tempat, biaya listrik, gaji karyawan, dan berbagai jenis pengeluaran lainnya. 

Catatan pemasukan

Selain catatan pengeluaran, kamu juga perlu membuat catatan pemasukan. Catatan ini berisi setiap transaksi pembelian antara kamu dan pelangganmu. Dari catatan ini, kamu bisa mengetahui pemasukan setiap bulan dan membandingkannya dengan pengeluaran per bulan. 

Stok barang

Catatan berikutnya yang tidak boleh terlupa adalah catatan stok barang. Dengan catatan ini, kamu bisa mengetahui jenis barang apa yang paling disukai oleh pelanggan, serta kapan waktunya tengkulak barang tersebut. Selain itu, catatan stok barang juga bisa digunakan untuk memastikan bahwa tidak ada barang yang hilang.

Laba rugi

Terakhir, kamu bisa membuat catatan laba rugi yang didasarkan dari catatan pengeluaran dan pemasukan. Lewat catatan yang satu ini, kamu bisa mengetahui bagaimana keadaan keuangan toko serta memastikan masa depan bisnis.


Kalau kamu memang berniat untuk memulai usaha toko kelontong kecil-kecilan, maka ketujuh tips di atas tidak boleh dilewatkan. Jika dilakukan dengan benar, maka usaha modal kecil ini bisa memberikanmu profit yang lumayan per bulannya. Bahkan, bisa saja toko kelontong yang kamu mulai dalam skala kecil akan berkembang menjadi lebih besar! Jadi, jangan pernah menyerah, ya!

Jangan lupa jika kamu ingin menjual tali rafia di toko kelontongmu, carilah supplier yang dapat memberikan barang berkualitas dengan harga lebih murah. Misalnya saja, kamu bisa membeli tali rafia dari Laksana Mas Agung. 

Laksana Mas Agung adalah produsen sekaligus supplier tali rafia berkualitas tinggi dengan ragam warna yang variatif. Jika kamu menghubungi Laksana Mas Agung secara langsung, kamu berkesempatan mendapatkan harga reseller yang lebih murah, lho! Klik di sini untuk terhubung dengan Laksana Mas Agung!