Kenali Perbedaan Plastik PP dan PE, Mana yang Digunakan untuk Bahan Tali Rafia?
14 Desember 2022
Polypropylene (PP) dan polyethylene (PE) adalah plastik yang sama-sama terbuat dari polimer. Polimer bisa dipecah menjadi komponen diskrit yang berfungsi sebagai bahan penyusun polimer (unit monomer). Unit monomer PP adalah propilena, sedangkan unit monomer PE adalah etilen.
Jadi, perbedaan plastik PP dan PE adalah plastik PP diproduksi dengan mempolimerisasi unit monomer propilena, sedangkan plastik PE diproduksi dengan mempolimerisasi unit monomer etilen.
Plastik PP dan PE punya banyak manfaat. Selain sangat lentur, keduanya juga cukup tahan benturan. Di samping itu, plastik PP dan PE juga tahan panas dan memiliki toksisitas minimal bagi manusia. Toksisitasnya yang rendah membuat plastik ini aman digunakan sebagai wadah makanan dan minuman. Ingin lebih paham soal perbedaan plastik PP dan PE dan mana yang digunakan untuk bahan tali rafia? Mari simak ulasan selengkapnya di artikel berikut ini!
Baca Juga: Macam-macam Jenis Plastik dan Contoh Penggunaannya
Apa itu plastik PP?
Plastik PP adalah plastik yang terbuat dari polypropylene, jenis plastik nomor dua yang paling banyak diproduksi di dunia setelah polyethylene (PE). Disadari atau tidak, penggunaan plastik PP melekat pada barang sehari-hari seperti sedotan, karung, tas, wadah makanan dan minuman, terpal, mainan, mobil, pakaian olahraga, bahkan peralatan laboratorium dan medis.
Plastik PP banyak digunakan karena dikenal tahan lama, kuat, punya ketahanan panas yang tinggi, serta tahan terhadap banyak faktor eksternal lainnya. Sebagai informasi, Plastik PP pertama kali dipolimerisasi pada tahun 1951 oleh sepasang ilmuwan perminyakan Phillips bernama Paul Hogan dan Robert Banks, kemudian pengembangannya dilanjutkan oleh ilmuwan Italia dan Jerman bernama Natta dan Rehn.
Produksi komersial plastik PP dimulai hampir tiga tahun setelah ahli kimia Italia, Profesor Giulio Natta, pertama kali mempolimerisasikannya. Kekuatan sobek dan susut plastik PP yang sangat tinggi membuatnya tahan terhadap air, udara, dan suhu tinggi. Itu sebabnya plastik PP sering dipakai untuk membuat kemasan makanan dan minuman, hingga bahkan tali rafia berkualitas.
Jenis-jenis plastik PP
Ada dua jenis utama plastik PP, yaitu kopolimer dan homopolimer. Perbedaan utama keduanya adalah kopolimer lebih keras dan lebih tahan lama daripada homopolimer. Berikut penjelasannya.
1. PP copolymer (kopolimer)
PP copolymer merupakan plastik yang dihasilkan dari proses polimerisasi antara zat propana dan etana. Jenis PP copolymer terbagi lagi menjadi dua jika dilihat berdasarkan kandungan ethane-nya, yaitu copolymer acak dan copolymer blok. Alasan pembagian ini dinamai sebagai “acak” dan “blok” karena didasari oleh struktur kimianya. Kandungan etana pada kopolimer acak adalah sekitar 6%, sedangkan copolymer blok punya kandungan etana 5-15%.
Jika dibandingkan dengan PP homopolymer, PP copolymer memiliki warna plastik yang cenderung lebih gelap. Dari segi sifat, PP copolymer juga lebih kuat dan tebal daripada PP homopolymer. Ketahanan PP copolymer juga lebih baik daripada PP homopolymer. Produk plastik PP copolymer sering digunakan untuk struktur di bidang industri atau manufaktur karena mampu bertahan pada suhu rendah dan tidak mudah retak.
2. PP homopolymer (homopolimer)
Kelebihan utama PP homopolymer terletak pada sifatnya yang kuat dan ketahanan kimia yang cemerlang. Plastik yang paling sering digunakan di seluruh dunia ini dibentuk dari semi-kristalin berwujud padat yang hanya terdiri dari monomer polypropylene. Pada PP homopolymer, kandungan ethane juga lebih sedikit.
Biasanya, PP homopolymer digunakan untuk kebutuhan industri atau peralatan yang harus tahan terhadap korosi karena sifatnya yang cenderung kuat dan mudah dibentuk. Plastik PP homopolymer juga memiliki warna yang bisa dibuat lebih transparan sehingga cocok digunakan untuk pembuatan kemasan produk, bahan tekstil, peralatan medis, peralatan otomotif, hingga alat instalasi listrik. Sebagian besar kemasan makanan pun dibuat menggunakan polypropylene jenis ini.
Kelebihan dan kekurangan plastik PP
Plastik PP dianggap sebagai baja dari plastik karena keserbagunaannya. Jenis plastik ini dapat dimodifikasi dalam banyak cara agar sesuai dengan berbagai kebutuhan. Umum digunakan dalam industri pengemasan, berikut beberapa kelebihan dan kekurangan plastik PP.
Kelebihan plastik PP
Plastik PP memiliki banyak manfaat yang membuatnya menjadi bahan populer bagi produsen untuk banyak kegunaan. Utamanya, plastik PP aman untuk pembungkus makanan karena tidak mengandung zat kimia berbahaya.
Hampir 50% makanan di Indonesia dikemas menggunakan plastik. Nah, plastik PP adalah pilihan yang tepat untuk memenuhi ekspektasi masyarakat terhadap kemasan plastik yang tidak mudah pecah, ringan, mudah dibentuk, mudah diwarnai, dan mudah diproduksi secara komersial.
Sementara sebagian besar makanan yang beredar di pasaran saat ini menggunakan kemasan plastik, tidak semua plastik yang digunakan aman untuk membungkus makanan. Selain cocok dijadikan sebagai pembungkus makanan karena tidak akan terpapar apa pun, plastik PP juga memiliki beberapa keunggulan utama lain berikut ini:
Tahan air - Plastik PP sangat kedap karena molekulnya berdekatan.
Tahan faktor biologis - Plastik PP tidak akan rusak akibat jamur dan bakteri.
Rendah biaya - PP adalah bahan yang sangat terjangkau, jadi bisa digunakan semua orang.
Tahan benturan - Bentuk plastik PP tidak akan berubah meski ditekuk, ditekan, dan lain-lain. Itu sebabnya tutup produk seperti sampo terbuat dari plastik.
Titik leleh tinggi - Plastik PP memiliki titik leleh yang tinggi, menjadikannya bahan yang sangat baik untuk peralatan dapur dan peralatan makanan. Plastik PP aman digunakan jika ingin memanaskan kembali makanan di microwave.
Tahan listrik - Plastik PP sangat tahan terhadap listrik sehingga menjadi bahan pilihan untuk pembuatan komponen elektronik, seperti kabel dan peralatan audio.
Tahan bahan kimia - Plastik PP tidak bereaksi pada kebanyakan bahan kimia, jadi cocok dijadikan bahan untuk wadah yang menampung cairan asam, seperti cairan pembersih.
Dapat didaur ulang - Plastik PP adalah bahan yang berkelanjutan dan sepenuhnya dapat didaur ulang. Tidak seperti plastik lainnya, jenis plastik ini dapat digunakan berulang kali, mencegahnya berakhir di tempat pembuangan sampah.
Tidak berbau - Bahan plastik PP tidak mengeluarkan bau sama sekali sehingga sangat cocok untuk dijadikan pembungkus makanan.
Kekurangan plastik PP
Sama halnya dengan bahan produksi lainnya, plastik PP juga memiliki beberapa kekurangan yang harus diketahui oleh pengguna dan produsen. Di antaranya adalah:
Tidak tahan terhadap degradasi sinar UV - Plastik PP tidak cocok untuk digunakan di dataran tinggi atau tempat dengan penetrasi sinar UV yang tinggi.
Penggunaan terbatas pada suhu tinggi - Plastik PP mengalami degradasi yang dapat menyebabkan oksidasi dan keretakan.
Sangat mudah terbakar dan akan meleleh saat terkena panas - Titik nyala plastik PP (suhu di mana cairan menghasilkan uap yang mudah terbakar) adalah 260 derajat Celcius.
Apa itu plastik PE?
Sementara itu, plastik PE adalah produk termoplastik, artinya dapat dicairkan dan kemudian didinginkan kembali menjadi padat, berulang kali. Sejauh ini, plastik PE merupakan jenis plastik komersial yang paling umum dengan puluhan juta ton diproduksi di seluruh dunia setiap tahun.
Salah satu sifat plastik PE yang paling menarik adalah daya tahannya. Umumnya, plastik PE tahan terhadap pemudaran dan chipping, serta tahan terhadap banyak zat kimia, seperti asam dan larutan kaustik.
Jenis-jenis plastik PE
Ada beberapa jenis plastik PE dan masing-masing jenisnya paling cocok untuk aplikasi yang berbeda. Berikut informasinya:
1. Low-Density Polyethylene (LDPE)
LDPE adalah polimer semi kaku dengan kristalinitas rendah yang sangat fleksibel. Jenis plastik PE ini memiliki tingkat elastisitas yang tinggi, tapi tingkat kekuatan tariknya rendah sehingga cenderung meregang saat ditarik.
LDPE paling banyak digunakan sebagai bahan pembuatan kantong plastik. Murah dan fleksibel, LDPE umum dipakai dalam industri pengemasan untuk farmasi, tutup dan penutup produk, tamper proof, kantong sampah, laminasi dan lain-lain.
2. Linear Low-Density Polyethylene (LLDPE)
LLDPE mengacu pada jenis polimer dengan kerapatan rendah. Sifat-sifat LLDPE antara lain fleksibel dengan kekuatan benturan tinggi, transparan, cukup tahan terhadap bahan kimia, dan tahan terhadap benturan. LLDPE diproduksi dalam bentuk butiran atau bubuk dengan grade yang berbeda untuk fungsi yang berbeda pula. Umumnya, LLDPE digunakan sebagai bahan untuk membuat cetakan injeksi, rotomolding, monofilamen, benang, dan lain-lain.
3. High-Density Polyethylene (HDPE)
HDPE adalah polimer termoplastik yang terbuat dari minyak bumi. Sebagai salah satu bahan plastik paling serbaguna, plastik HDPE digunakan untuk membuat berbagai jenis produk, termasuk botol plastik, botol sampo, talenan, pipa, dan lain sebagainya. Dikenal karena kekuatan tariknya yang luar biasa dan rasio kekuatan terhadap kerapatan yang besar, plastik HDPE memiliki ketahanan benturan dan titik leleh yang tinggi.
Kelebihan dan kekurangan plastik PE
Sama seperti plastik PP, plastik PE juga memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Berikut informasi selengkapnya:
Kelebihan plastik PE
Plastik PE memiliki banyak manfaat sehingga telah digunakan untuk membuat berbagai jenis produk selama bertahun-tahun. Berikut beberapa kelebihannya:
Memiliki sifat berguna - Plastik PE cocok untuk banyak kegunaan karena memiliki kekuatan dan kekerasan yang rendah, tapi sangat elastis sehingga tidak mudah patah.
Tahan air dan tahan lama - Plastik PE lebih tahan lama saat terkena elemen dibandingkan dengan jenis plastik polimer lainnya.
Hampir transparan - Kejernihan plastik PE membuatnya cocok untuk pembuatan kemasan.
Plastik PE jenis HDPE dapat didaur ulang menjadi produk lain - Lebih hemat biaya daripada membuat produk baru dari plastik baru.
Sifat tahan panas yang baik memungkinkan plastik PE digunakan pada suhu tinggi dan rendah - Plastik PE punya kisaran titik leleh 120-180 derajat Celcius untuk kepadatan sedang hingga tinggi dan 105-115 derajat Celcius untuk polietilen densitas rendah.
Kekurangan plastik PE
Terlepas dari popularitasnya, plastik PE juga punya beberapa kelemahan yang dapat menghalangi produsen dan konsumen untuk menggunakannya. Di antaranya:
Butuh waktu lama untuk terurai - Karena itu, plastik PE dapat berakhir di tempat pembuangan sampah selama beberapa dekade, membuatnya tidak ramah terhadap lingkungan.
Menghasilkan emisi gas berbahaya - jika ditangani dengan cara dibakar.
Jumlahnya terbatas - Plastik PE utamanya diekstraksi dari minyak bumi atau gas alam.
Produksi menghabiskan banyak energi dan menyebabkan emisi karbon dioksida yang tinggi - Gas rumah kaca berkontribusi terhadap pemanasan global dan perubahan iklim.
Sulit didaur ulang - Meskipun secara teknis plastik PE memungkinkan untuk didaur ulang sebagian, jenisnya ada banyak dan prosesnya mahal dan rumit.
Baca Juga: Mengenal Jenis-jenis Plastik, Mana yang Digunakan untuk Tali Rafia?
Perbedaan plastik PP dan PE
Agar lebih paham mengenai perbedaan plastik PP dan PE, simak ulasannya di bawah ini:
Dari segi bahan baku
Bahan baku untuk membuat plastik PP adalah polypropylene itu sendiri, dengan tambahan beberapa jenis gas seperti hidrogen, nitrogen, dan etilena. Di Indonesia, kebutuhan polypropylene dipasok dari PT Candra Asri Petrochemical Center dengan total 243 ribu ton per tahun dan Pertamina sebesar 80 ribu ton per tahun.
Dari segi bahan baku, plastik PP lebih unggul daripada plastik PE karena mampu melindungi produk dengan lebih maksimal. Jika dilihat dari sisi kekuatannya terhadap suhu tinggi, plastik PP juga masih lebih unggul dibanding bahan PE karena plastik PP kuat menahan suhu tinggi (meski resistensinya sangat rendah pada suhu yang rendah).
Selain itu, plastik PP juga cocok untuk makanan beku (non-vacuum) karena bahan plastik ini memiliki permeabilitas yang lebih kecil terhadap air daripada plastik PE. Jadi kemungkinan plastik PP untuk menembus uap air akan jauh lebih sulit. Itu sebabnya plastik PP lebih sering dipakai dalam pengemasan produk.
Dari segi proses pembuatan
Plastik PP merupakan jenis plastik terbaik yang cocok digunakan untuk berbagai kebutuhan, terlepas dari apa pun jenisnya. Jenis plastik ini memiliki karakteristik yang padat dan berdaya tahan tinggi sehingga banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Plastik PP juga dibanderol dengan harga yang relatif lebih murah dibandingkan bahan baku lainnya sehingga cocok untuk berbagai kebutuhan produksi, khususnya bisnis baru.
Untuk proses pembuatan plastik PP hingga mampu menjadikan produk-produk plastik berdaya tahan luar biasa, salah satu kunci utamanya adalah proses yang disebut dengan polimerisasi katalis. Bahan bakar karbon dalam proses ini distilasi dan dipecah menjadi fraksi, lalu pecahan ini diproses melalui polimerisasi dan polikondensasi.
Plastik PP menggunakan katalisator anionic tipe Ziegler yang terdiri dari campuran TEAL dan Titanium tetra metalik (TiCl4). Pada umumnya, proses polimerisasi polypropylene dilakukan pada temperatur 25-100°C dalam satuan medium yang disebut dengan hydrocanod inert. Sementara itu, plastik PE dibuat dengan beberapa metode dengan menambahkan polimerisasi etena, yang pada prinsipnya dihasilkan dari perengkahan etana dan propana, serta nafta dan minyak gas.
Dari segi kegunaan
Plastik PP biasanya dipakai untuk membungkus snack, bahan pembuatan sedotan, cup plastik, botol, kantong obat, dan lain sebagainya. Sementara itu, plastik PE biasanya dipakai untuk membungkus minuman, onderdil, dan lain sebagainya. Salah satu kegunaan plastik PP juga termasuk untuk pembuatan tali rafia, seperti yang disediakan oleh Laksana Mas Agung.
Tidak hanya terbuat dari plastik PP yang berkualitas, tali rafia buatan Laksana Mas Agung juga diproduksi menggunakan teknologi canggih dan ramah lingkungan. Kamu bisa pilih produk tali rafia sesuai kebutuhan, mulai dari tali hitam, tali abu, tali gudang beras, tali mobil abu, tali 1001, tali lonceng, tali warna, tali putih, tali silver, hingga tali super.
Jenis-jenis plastik selain PP dan PE
Selain PP dan PE, ternyata masih ada beberapa jenis plastik lain yang digunakan untuk berbagai keperluan industri, di antaranya:
1. Polyvinyl Chloride (PVC)
PVC adalah jenis plastik yang umum dipakai sebagai bahan pipa plastik, pembuat mainan, kantong darah, dan tabung medis. Jenis plastik ini dianggap paling berbahaya dalam hal toksisitas karena bisa meluluhkan berbagai bahan kimia beracun.
Misalnya seperti ftalat, timbal, dioksin, merkuri, dan kadmium yang dapat memicu kanker, gejala alergi pada anak-anak, serta mengganggu sistem hormon manusia. Itu sebabnya oleh program daur ulang, plastik PVC jarang diterima karena sudah dinyatakan bisa menyebabkan risiko kesehatan yang serius dan masalah pencemaran lingkungan.
2. Polystyrene (PS)
PS adalah jenis plastik yang biasa dipakai sebagai bahan pembuat styrofoam wadah makanan, gelas dan mangkuk sekali pakai, karton telur, hingga helm sepeda. Penggunaan jenis plastik ini terbatas karena punya kekurangan, yaitu dapat melepaskan styrene (racun otak dan sistem saraf) saat terpapar dengan makanan panas dan berminyak. Di samping berpotensi menyebabkan masalah kesehatan, plastik PS juga memiliki tingkat daur ulang yang rendah.
3. Polycarbonate (PC)
Transparansi, ketangguhan luar biasa, stabilitas termal, dan stabilitas dimensi yang sangat baik menjadikan PC salah satu termoplastik rekayasa yang paling banyak digunakan. Beberapa contoh umum penggunaan plastik PC termasuk CD, botol susu bayi, komponen listrik, helm pengaman, dan lensa lampu depan.
4. Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS)
ABS adalah polimer termoplastik & amorf yang tahan benturan. Berkat sifat fisiknya seperti kekakuan tinggi serta ketahanan terhadap benturan, abrasi, dan regangan, biasanya plastik ABS digunakan untuk aplikasi struktural.
Termoplastik rekayasa buram ini banyak digunakan untuk alat elektronik, suku cadang mobil, produk konsumen, alat kelengkapan pipa, mainan lego, dan lain-lain. Jenis plastik ini terbuat dari tiga monomer, yaitu akrilonitril, butadiena, dan stirena.
Akrilonitril - Dihasilkan dari propilena dan amonia, monomer sintetis satu ini berkontribusi terhadap ketahanan kimia ABS & stabilitas panas.
Butadiena - Merupakan produk sampingan dari produksi etilen steam cracker, butadiena mampu memberikan ketangguhan dan kekuatan benturan pada polimer ABS.
Stirena - Diproduksi dengan dehidrogenasi etil benzena. Monomer ini memberikan kekakuan dan kemampuan proses untuk plastik ABS.
5. Styrene Acrylonitrile (SAN)
SAN adalah resin bening secara optik yang digunakan untuk berbagai kegunaan, termasuk peralatan rumah tangga dan barang konsumen, berbagai produk majemuk, pengemasan, peralatan (listrik dan elektronik), aplikasi medis, dan sebagian aplikasi otomotif. SAN digunakan karena kekakuannya, kejernihannya, tahan panas, kekuatan penahan beban, dan ketahanan terhadap bahan kimia.
Dari ulasan tentang perbedaan plastik PP dan PE di atas, dapat disimpulkan bahwa plastik PP memiliki banyak keunggulan meskipun berada di urutan kedua setelah plastik PE sebagai jenis plastik yang diproduksi paling banyak di dunia. Umum dipakai untuk berbagai jenis produk dan kemasan, plastik PP juga dipakai untuk membuat tali rafia karena aman digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Memproduksi tali rafia berkualitas tinggi, Laksana Mas Agung hanya menggunakan bahan dasar berkualitas seperti plastik PP untuk menjamin keamanan dan ketahanan produknya. Material plastik PP yang memiliki struktur kuat, kokoh, dan tidak mudah putus membuatnya sangat cocok digunakan untuk berbagai keperluan.
Kamu bisa menggunakan tali rafia dari Laksana Mas Agung untuk keperluan rumah tangga, industri, packing barang ekspedisi, dekorasi, dan lain sebagainya. Saat ini, tidak semua tali rafia yang beredar di pasaran menggunakan polypropylene sebagai bahan utamanya. Jadi, kamu harus teliti untuk memilih tali rafia yang sudah terjamin kualitasnya, seperti produksi Laksana Mas Agung.
Plus, kualitas tali rafia dari Laksana Mas Agung sangat baik karena diproduksi menggunakan teknologi canggih dan ramah lingkungan. Kamu bisa pilih produk tali rafia sesuai kebutuhan. Yuk, klik di sini untuk cari dan beli produk tali rafia Laksana Mas Agung!